Jadwal Kebaktian Lihat Arsip

Jadwal Kebaktian : Minggu 30 Maret 2014

"TUHAN MELIHAT HATI"

——— (1 Samuel 16 : 1 - 13)

Sebuah peribahasa mengatakan: “Dalamnya laut dapat diduga, dalamnya hati siapa tahu”. Arti peribahasa itu adalah sulit menduga pikiran dan hati seseorang. Memang sangatlah sulit untuk mengetahui pikiran dan hati seseorang. Jangankan mengetahuinya, menduga saja sudah sulit. Kalimat ‘Tuhan melihat hati’ dibandingkan, bahkan dipertentangkan dengan kalimat ‘manusia melihat apa yang di depan mata. Ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan manusia menilai bahkan menyimpulkan seorang manusia, entah itu baik atau buruk. Ini pun ada dalam pikiran dan benak Samuel dan Tuhan mengingatkan hal itu kepadanya: “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah.” Jelaslah bagi Samuel bahwa ia hanya akan memilih dan mengurapi seseorang menjadi raja atas apa yang dilihat Tuhan. Pada akhirnya pilihan Samuel semata-mata pilihan Tuhan, karena memang hanya Tuhanlah yang dapat melihat hati dan Samuel sepenuhnya tunduk dan taat pada apa yang dikatakan Tuhan kepadanya. Apa maknanya bagi kita sekarang ini? Pertama, bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Tuhan yang kita percaya selalu melihat hati kita. Untuk mewujudnyatakan syukur itu selalu jujurlah di hadapan Tuhan, apa adanya. Jika hati kita sedih katakan sedih pada Tuhan, jika marah katakan marah, jika kita gembira katakan gembira. Ingat ungkapan “lain di mulut lain di hati”. Jangan mendustai diri kita sendiri. Kedua, bertobat dan berubahlah! Bila selama ini kita masih menilai seseorang, bahkan mereka-reka yang buruk tentang saudara kita, bertobatlah! Berpikir dan berperasaan positiflah tentang orang lain. Jangan menganggap remeh seseorang! Mulai sekarang lihatlah semua orang, sesama manusia, rekan sepelayanan, rekan kerja, anggota keluarga kita seperti Tuhan melihat mereka. Berdoalah untuk diri kita sendiri ketika kita masih terasa sulit merubahnya dan berdoalah untuk orang lain jika menurut Saudara orang tersebut tidak seperti yang Saudara harapkan. Ketiga, tularkanlah dan sebarkanlah cara pandang seperti ini. Masih banyak orang yang stres dan kesal sendiri, bahkan pada dirinya dan orang lain atas apa yang dilihat matanya. Yang tidak sesuai dengan mata hatinya. Tolonglah mereka agar tidak menyusahkan diri mereka dengan apa yang mereka telah lihat. Ajak diri kita atau mereka untuk mendoakan dan menjumpai lalu menegor dengan penuh kasih, jika apa yang dilihatnya tidak sesuai menurut hatinya bahkan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Apa lagi kalau hanya melihat wajah seseorang ‘doang’. Lihatlah sesama manusia dengan kacamata Tuhan, dengan sudut pandang Tuhan. Menjelang pemilu ini, kita diingatkan melalui renungan ini untuk melihat calon-calon pemimpin dan memilih mereka seperti Tuhan melihat dan memilih. Amin. (TMP) Upload by EG08072014

Pelayan Kebaktian