Dalam bacaan Alkitab kita hari ini Tuhan Yesus menggunakan
dua metafora bagi diri-Nya sendiri, yaitu gembala dan pintu. Dia
mengontraskan antara Gembala yang Baik (diri-Nya sendiri)
dengan para gembala palsu. Bagi para gembala palsu itu Tuhan
Yesus memakai tiga metafora, yaitu pencuri, perampok, dan orang
asing.
Gembala yang Baik menunjukkan kepedulian yang tulus serta
penuh kasih kepada kawanan domba-Nya. Namun pencuri,
perampok dan orang asing memperlakukan kawanan domba itu
secara berbeda. Motifnya bukan merawat dan memelihara dengan
penuh kepedulian dan kasih, sebaliknya memanfaatkan kawanan
domba bagi kepentingan dan keuntungan diri mereka sendiri.
Mereka tidak peduli dengan kawanan domba. Pencuri datang untuk
mencuri, membunuh, dan membinasakan. Tetapi Tuhan Yesus
datang untuk memberi hidup. Pencuri hanya mementingkan dirinya

sendiri, tetapi Gembala yang Baik memperhatikan kawanan domba-
Nya dengan penuh kasih.

Tuhan Yesus adalah Gembala yang Baik bagi domba-domba-Nya.
DIA melindungi, menyediakan padang rumput hijau,
menyelamatkan, bahkan rela menyerahkan nyawa-Nya bagi
kawanan domba-Nya. Begitu luar biasanya cinta kasih Gembala
yang Baik terhadap kawanan domba-Nya, yaitu kita semua. Tetapi
Tuhan Yesus tidak datang hanya untuk memberi kita sekadar hidup,
melainkan hidup yang berkelimpahan.
Tuhan Yesus bukanlah Gembala yang Baik hanya karena Ia

datang untuk mencari domba, tetapi karena Ia membawa domba-
domba-Nya untuk dapat menikmati kehidupan, menemukan

kesukacitaan, dan mengalami kebaikan-Nya. Tuhan Yesus ingin kita
sebagai domba-domba-Nya memiliki hidup yang berkelimpahan.
Hidup yang berkelimpahan itu sesungguhnya sudah kita nikmati
mulai saat ini, bahkan sejak kita menerima-Nya menjadi Tuhan dan
Juruselamat kita. Tuhan Yesus tidak menjanjikan kita kehidupan
yang mudah di dunia ini. Tapi yang DIA janjikan adalah kedamaian
dan kegembiraan di tengah apa pun yang kita hadapi. Dan lebih dari
semua itu, kita memiliki janji hidup yang kekal yang tidak dapat
diberikan oleh dunia ini. Itulah kelimpahan hidup bersama Sang
Gembala. Selamat menikmati kelimpahan hidup bersama Sang
Gembala. (JWP)