Seperti apa karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya, dan dalam gereja? Kebanyakan orang memahami dan mengartikan kehadiran Roh Kudus dalam kehidupannya dengan menunjuk pada hal-hal yang spektakuler. Jika ada Roh Kudus dalam kehidupannya, maka segala sesuatu yang dilakukan pasti berhasil dan sukses, sebaliknya ketika ada hal yang dilakukan gagal atau tidak berhasil, maka tandanya tidak ada Roh Kudus dalam kehidupannya.

Peristiwa turunnya Roh Kudus atau Pentakosta dalam Kisah Para Rasul 2:1-21 ditandai dengan peristiwa ajaib, namun kodrati (natural) sifatnya; ajaib dalam arti di luar kemanusiaan, tetapi sekaligus mampu dimengerti. Yang dihadirkan oleh kuasa Roh Kudus adalah bahasa manusia, bukan bahasa malaikat. Keajaibannya terletak pada ragam bahasa yang diucapkan (para murid). Karya Roh Kudus yang dinyatakan dalam persekutuan orang percaya pada masa itu bukan peristiwa spektakuler sesaat, tapi peristiwa Pentakosta adalah hari lahirnya gereja, sehingga dalam setiap perayaan Pentakosta, gereja merayakannya dengan penuh syukur atas penyertaan Tuhan dan merefleksikan karya dan peran gereja di tengah dunia. Apakah peran gereja sesuai dengan keinginan Roh Kudus?

Sangat jelas apa yang dinyatakan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma, bahwa Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita, inilah titik penting yang disampaikan bahwa apa yang menjadi kelemahan kita tidak membuat kita kehilangan pengharapan, “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun” (Roma 8:24,25).

Roh Kudus membantu kita dalam berdoa, dalam arti ketika kita lemah menjalani hidup ini dengan berbagai kesulitan dan penderitaan, berkeluh kesah dalam pergumulan, kelemahan ini “membuat kita tidak tahu sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan”. 

Perayaan Pentakosta akan selalu mengingatkan kita, bahwa Roh Kudus selalu berkarya  dalam kehidupan gereja, Roh Kudus membantu kita dalam karya dan kehidupan kita, dan Roh Kudus menuntun kita menyaksikan kasih Tuhan dengan penuh syukur, apa pun keadaan hidup kita. Selamat merayakan hari Pentakosta, diberkati selalu. (LZJ)