Memberi adalah hal yang tidak pernah bisa dilepaskan dari kehidupan ini. Setiap kita tentu pernah memberi, lepas dari apa pun yang kita beri. Pada umumnya orang cenderung memberi yang kurang baik, sedangkan yang lebih baik atau yang terbaik akan disimpan atau dipakai untuk dirinya sendiri, kecuali ada relasi tertentu, sehingga seseorang memberi yang terbaik, seperti relasi orang tua-anak. Biasanya orang tua akan memberikan yang terbaik untuk anaknya, sekali pun anak tidak selalu memberikan yang terbaik untuk orang tuanya.

Relasi antara orang tua-anak inilah yang Tuhan Yesus gambarkan antara Allah, Bapa Pencipta dan Pemilik alam semesta, DIA yang penuh kasih setia, dengan kita, anak-anak-Nya. Ada jaminan yang Tuhan Yesus berikan bagi setiap kita dalam relasi kita dengan Bapa Sorgawi: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok baginya pintu dibukakan.” (9-10) Sebagai anak yang memiliki hak meminta kepada Bapa, sering kali kita hanya meminta segala sesuatu yang membuat kita senang jika menerimanya. Segala sesuatu yang pada hakikatnya hanya bersifat sesaat dan sementara, bahkan yang bisa menjerumuskan kita pada kehidupan yang semakin jauh dari Tuhan.

Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk meminta yang terbaik, yaitu Roh Kudus. Mengapa? Karena dalam pimpinan dan penyertaan Roh Kudus kita akan senantiasa diingatkan untuk hidup dalam kebenaran, hidup seturut dengan kehendak Tuhan, mengisi dan memaknai hidup selamat yang sudah Tuhan berikan dengan tetap setia berjalan di jalan Tuhan. Roh Kudus adalah pemberian terbaik yang Bapa sediakan bagi setiap orang yang memintanya. Jika hidup kita ada dalam kuasa Roh Kudus, maka kita akan dimampukan untuk memberikan yang terbaik dalam hal apa pun, menjadi kemuliaan bagi Tuhan dan berkat bagi sesama.

Selamat memberikan yang terbaik, karena kita sudah menerima yang terbaik. (JWP)