Dalam tradisi Israel, Mazmur 113-118 merupakan Mazmur yang biasanya dibacakan atau dinyanyikan  dalam setiap perayaan keagamaan. Orang Israel menyebutnya dengan HALLEL (doa Pujian). Mazmur ini dibacakan atau dinyanyikan pada bagian pembuka dan penutup dalam peringatan makan Paskah dalam tradisi Israel. Mazmur 113 termasuk mazmur yang dibacakan atau dinyanyikan pada bagian pembuka, di mana umat diajak untuk mengingat kembali kasih, kekuasaan, pemeliharaan dan kebesaran Allah dalam perjalanan hidup umat Israel.

Pemazmur dalam Mazmur 113 ini hendak menceritakan dan mengingatkan kepada umat tentang:

1.      Siapakah Allah itu (ayat 1-6). Allah adalah Allah yang Mahabesar, Mahaagung dan Mahamulia. Allah yang menciptakan seluruh alam semesta dan tidak ada satu pun yang dapat menandingi kekuasaan dan kehebatan-Nya, sehingga tidak ada alasan bagi setiap umat yang percaya kepada Allah untuk tidak menyembah, memuji dan mengagungkan Allah.

2.      Keberpihakan  Allah kepada orang-orang yang hina dan lemah (ayat 7-9). Di sini Allah menunjukkan kasih, kuasa dan kepedulian-Nya terhadap umat yang diperlakukan secara tidak adil, umat yang dihina dan mengalami tekanan dalam kehidupan akibat perilaku sesamanya.

Kalau kita mau jujur dan membuka mata hati kita, bukankah masalah dihina, diperlakukan secara tidak adil, dibedakan menurut status sosial, masih ada dalam kehidupan umat sampai hari ini? Bukankah terkadang umat masih memikirkan keuntungan, kenyamanan bagi dirinya sendiri dan tidak mau tahu dengan keberadaan orang lain? Pernyataan yang bisa menggambarkan hal tersebut adalah, “yang penting saya aman dan nyaman, maka saya akan melakukan apa saja yang dapat  saya lakukan, masa bodoh dengan yang lain”.

Hari ini, firman Tuhan menunjukkan hal yang sebaliknya bagi kehidupan orang percaya. Kita melihat bagaimana kekuasaan dan kepedulian Allah kepada umat-Nya. Allah cinta perdamaian dan keadilan. sehingga kalau di antara kita masih merasakan dan  mendapatkan perlakuan yang tidak adil, dihina oleh  sesama kita, Allah mengerti dan peduli, Dialah yang akan membela kita.

Bagi kita yang mengasihi dan percaya kepada Allah, bersedialah  meneladani apa yang dilakukan Allah bagi umat-Nya. Hal ini berarti tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengasihi, berlaku adil bagi  sesama ciptaan Allah, yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Jadilah duta-duta kepedulian dan keadilan bagi sesama kita di manapun kita berada. (RJT)