Saudaraku, Kitab Daniel termasuk jenis sastra yang biasa disebut "apokaliptik" , yang arti harafiahnya adalah 'penyingkapan' . Dalam nubuat apokaliptik, peristiwa-peristiwa yang akan datang disingkapkan. Isi Kitab Daniel dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu: pasal 1-6 (kisah Daniel dan teman-temannya saat pembuangan di Babel) dan pasal 7-12 (penglihatan-penglihatan yang dialami Daniel. Penglihatan-penglihatannya yang meliputi raja-raja sebagai penguasa yang membuat umat Allah mengalami kesesakan dan penderitaan).

 Daniel 12:1-13 yang menjadi dasar perenungan kita bersama saat ini, menyatakan penglihatan mengenai akhir zaman. " ... akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu" (ayat 1). Pertanyaan kita bersama sebagaimana yang menjadi tema kotbah saat ini: "Tertuliskah Namaku?" . 

Kepada Daniel dinyatakan: "Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan materaikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah" (ayat 4). Pada ayat ke-9 dinyatakan juga , " ... Pergilah Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampaj akhir zaman." Pernyataan bagi Daniel ini, juga berlaku bagi kita sekalian. Maka disinilah pentingnya hikmat, bagaimana kita harus bersikap. 

Pada ayat yang ke-10, dinyatakan juga bahwa pada akhir zaman banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya. Bagaimana kita menyikapinya? Tentunya kita mau belajar terus menjadi orang-orang yang bijaksana. Belajar dari Daniel yang tetap setia kepada Tuhan, sekalipun mengalami berbagai kesesakan dan penderitaan pada masa pembuangan. Daniel tetap mencari hikmat Tuhan sehingga terus percaya dan yakin akan Allah yang menyertai dan menyelamatkan dirinya juga bangsa Israel berhadapan dengan semua penguasa, raja-raja yang ada.

Demikian halnya juga dengan kita jelang akhir zaman, seperti Daniel dengan gigih mencari terus hikmat Tuhan. Sehingga kita tahu benar bagaimana menyikapi dengan benar tentang akhir zaman. Tuhan menyatakan berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti sampai pada akhir zaman, akan beristirahat dan akan bangkit untuk mendapat bagian pada kesudahan zaman. Mengetahui tanda-tanda akhir zaman itu baik, namun tetap dalam hikmat Tuhan yang menyertai. Tuhan memberkati. Amin (WIT)