Download Tata Ibadah Jadwal Kebaktian Lihat Arsip

Jadwal Kebaktian : Minggu 14 Juni 2020

"MENJADI KERAJAAN IMAM"

——— (Keluaran 19:1-9)

Bagian bacaan kita mengisahkan perjalanan umat Allah dari tanah perbudakan di Mesir menuju tanah Perjanjian. Ratusan tahun mereka terbelenggu dengan keadaan dan kehidupan sebagai bangsa budak. Mental mereka telah terbentuk sebagai bangsa yang tertekan, berada dalam ketakutan dan sulit untuk menentukan apa yang harus mereka jalani. Sekalipun mereka sudah menjadi bangsa merdeka dan terbebas, namun bayang-bayang masa lalu tidak serta merta membebaskan mereka. Allah sangat tahu titik lemah mereka, satu bangsa yang tidak mudah taat kepada-Nya. Mereka tidak sabar, sangat mudah berkeluh kesah dan sulit untuk mengucap syukur. Semestinya mereka menyadari Allah senantiasa peduli dan memerhatikan. Allah mengijinkan segala peristiwa terjadi karena mereka sedang dibentuk dan diproses untuk mengerti cara-Nya bekerja. Seperti rajawali yang gagah perkasa dan menguasai kehidupan, rajawali itu akan bertindak dengan cara yang tidak mengenakkan bagi anak-anaknya untuk mampu terbang sendiri. Rajawali itu akan membuat tidak nyaman dengan mengobrak-abrik sarang bila waktu tiba bagi anak-anaknya sanggup terbang sendiri.

Naiknya Musa ke gunung Sinai menghadap Allah menjadi cara Allah untuk menyampaikan pesan kepada umat-Nya agar mereka mengerti bahwa selalu ada anugerah  bagi mereka dalam masa penantian masuk ke tanah Perjanjian. Dalam Keluaran 19:6 Allah menyatakan rencana-Nya untuk menjadikan bangsa Israel sebagai kerajaan imam. “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa  yang kudus . Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." Kerajaan imam adalah suatu kerajaan di mana semua penduduknya adalah imam. Allah mengingatkan kepada mereka bahwa mereka dipilih dari antara bangsa yang ada di dunia ini menjadi bangsa yang dikhususkan yaitu sebagai kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Pernyataan itu merupakan satu pilihan yang Allah sendiri kehendaki secara mutlak. Pernyataan sangat istimewa dan luar biasa, dari bangsa yang diremehkan dan direndahkan menjadi bangsa yang memiliki kedudukan berharga di hadapan Allah sendiri. 

Sebagaimana imam merupakan perantara di antara Allah dengan manusia, demikian pula Israel dipanggil untuk menjadi sarana yang membawa pengenalan akan Allah dan keselamatan-Nya kepada bangsa-bangsa di bumi. Allah memilih Israel sebagai milik-Nya untuk menjadikannya bangsa yang kudus, jika bangsa itu mendengar suara-Nya dan memelihara perjanjian-Nya. Dengan mendengarkan firman dan berpegang pada perjanjian, mereka menjadi harta kesayangan Allah. Mendengar apa yang disampaikan Musa tentang anugerah Allah yang telah dan yang akan mereka terima, bangsa Israel merespons bahwa mereka bersedia melakukan apa yang Allah kehendaki. Mereka memberikan respons yang positif, menerima dengan sukacita anugerah penyertaan Tuhan bagi mereka.

Dalam perjalanan selanjutnya, Allah tidak hanya memanggil Israel untuk menjalankan tugas ke-imam-an, namun juga kepada kita sebagai umat kepunyaan-Nya. Dengan perantaraan Yesus Kristus yang telah menjadi Imam Agung, yang mengurbankan diri-Nya di atas kayu salib, kita yang percaya kepada-Nya juga menjalankan panggilan itu. Dengan hidup yang menggantungkan pada Firman-Nya, bertindak seperti Kristus, berperilaku dalam kasih dan terus berada dalam pertobatan maka kita sedang menjalankan panggilan sebagai imam. Biarlah orang melihat Allah di dalam hidup yang kita jalani. SRS.

Pelayan Kebaktian