Hari ini kita merayakan Minggu VI Prapaskah yang memiliki makna ganda, yaitu Minggu Palmarum dan Minggu Sengsara. Dalam Minggu Palmarum, kita mengenang Yesus yang masuk Yerusalem dan penduduk Yerusalem yang mengelu-elukan Yesus dengan nyanyian “Hosana”. Namun, di Minggu Sengsara, umat yang semula menyanjung Yesus berubah menjadi orang-orang yang melampiaskan kemarahan dan kebencian kepada Yesus. Minggu VI Prapaskah ini juga mengandung makna paradoksal, yaitu Yesus dimuliakan dalam penderitaan yang akan Ia alami. Yesus disambut dengan sorak-sorai sebagai mesias, yang dimaknai oleh orang Yahudi, bahwa Yesus akan membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi. Namun, Yesus sendiri masuk ke Yerusalem untuk menderita sebagai wujud ketaatan Yesus kepada rencana keselamatan Allah bagi umat manusia melalui penderitaan dan penebusan diri-Nya bagi keselamatan umat manusia.  

Di dalam Injil Lukas 19: 28-40 tidak ada kisah tentang daun palem dan seruan “hosana” seperti dalam Injil Yohanes 12:12-19. Namun, salah satu simbol yang muncul dalam Injil Lukas adalah keledai. Yesus masuk kota Yerusalem dengan menunggangi keledai, seperti seorang pahlawan dan raja. Tetapi bukan raja yang pergi berperang melainkan seorang raja damai. Oleh karena itu, Ia tidak menunggang kuda, tetapi keledai, binatang lambang perdamaian! Yesus seakan-akan berkata kepada orang-orang Yerusalem bahwa Ia datang bukan dengan kekerasan tapi Ia datang untuk membawa perdamaian walau Ia yang akan menanggung penderitaan demi terwujudnya perdamaian. 

Maka bagi kita saat ini, Minggu Palmarum mengingatkan kita untuk menjalani hidup dalam ketaatan mutlak kepada Allah dan bukan mengandalkan kemampuan kita atau terpesona mengikuti keinginan manusia tetapi hanya taat pada Allah saja. Walaupun dalam ketaatan tersebut kita akan berjumpa dengan masalah bahkan penderitaan. Jalanilah dengan penuh keberanian seperti Yesus yang berani karena taat pada Allah. Salah satu wujud ketaatan kepada Allah adalah berani untuk membawa perdamaian di mana pun kita berada. Walaupun risikonya adalah kita mengalami penderitaan, saat itulah kita dapat meneladani Yesus yang menyongsong penderitaan dalam kemuliaaan. Selamat menghayati Minggu Palmarum. Hosana! (RP)