Bagi kebanyakan orang Kristen, istilah “dilahirkan kembali” atau “lahir baru” tidaklah asing. Bahkan banyak yang mengaku sudah dilahirkan kembali, namun belum menghayati dan mengalami apa itu dilahirkan kembali, penyebabnya mereka salah memahami arti dilahirkan kembali. Sebagian dari mereka beranggapan, bahwa dilahirkan kembali, berarti memutuskan memeluk agama Kristen, dari yang tadinya bukan Kristen. Sebagian lagi berpandangan salah, bahwa dilahirkan kembali itu dari yang hidup keagamaannya datar datar saja, kemudian menyerahkan seluruh hidupnya menjadi pelayan Tuhan yang full time. Sebagian lagi menyalahartikan, bahwa ia sudah dilahirkan kembali karena beribadah dengan penuh semangat, setiap kata yang diucapkan tak pernah lupa menyebut Halleluyah, dan tak pernah absen membantu orang yang memerlukan.

Nikodemus seorang Farisi, pemimpin agama yang sangat ahli dalam kitab suci, dan salah seorang anggota dari kelompok Sanhedrin yang menjalankan kehidupannya dengan taat pada semua peraturan keagamaan secara legalistik. Kepada Nikodemus, Tuhan Yesus bersabda: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat  melihat Kerajaan Allah ( Yoh 3:3)

Dilahirkan kembali dari air dan Roh bukan dari daging. Sama seperti yang disampaikan Yeh. 18:31 “Perbaharuilah hatimu dan rohmu” dan Yeh. 36:26 “hati yang baru dan roh yang baru” harus dilahirkan kembali, berarti kehidupan harus diperbarui, bahkan harus mengalami perubahan hidup yang radikal, dari hidup dalam daging menjadi hidup dalam Roh (Roma 8:9), sekalipun masih hidup di dalam tubuh darah daging.

Harus dilahirkan kembali berarti harus mengalami proses dari atas dari Allah sendiri. Nikodemus harus menjalani proses pembaruan hati dan roh ini dengan kesediaan, keterbukaan untuk mengenal, percaya pada Yesus (Yoh 3:13-16) dan pengenalan dan kepercayaan kepada Yesus, membawa perubahan yang radikal dalam kehidupannya, memilih untuk taat pada ajaran dan teladan Yesus, daripada keinginan dirinya, rela selalu taat memilih  hidup dalam Roh dan meninggalkan kehidupan dalam daging.

Minggu PRA-PASKAH II menyampaikan pesan kepada kita, saya dan saudara harus dilahirkan kembali,agar saya dan saudara, kita sebagai Jemaat Tuhan, harus selalu merindukan hidup yang dipimpin Roh Allah, sehingga kita selalu memilih hidup dalam terang dan memancarkan terang Kristus itu bagi semua orang. 

Selamat Hari Minggu, Tuhan selalu memberkati. (TGH)