Dalam bacaan ini, Yesus berada di Bait Allah, dan orang-orang Yahudi mendesak Dia untuk menyatakan secara terus terang apakah Dia adalah Mesias. Namun, meskipun Yesus telah menyatakan identitas-Nya melalui perkataan dan perbuatan, banyak yang tetap tidak percaya. Ini menunjukkan bahwa menjadi gembala, sebagaimana Yesus, bukan hanya soal memimpin, tetapi juga tentang menghadapi risiko—termasuk penolakan dan ketidakpercayaan.

Pada perikop sebelumnya, Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai gembala yang baik. Namun, dalam perikop ini kita melihat realita yang pahit: tidak semua domba mau mendengar suara gembala. Ini menjadi gambaran nyata bagi setiap orang percaya yang terpanggil untuk menggembalakan—entah sebagai pemimpin, orang tua, pelayan, atau sahabat seiman.

Risiko sebagai gembala nyata dalam beberapa bentuk:

Pertama, tidak didengarkan. Yesus berkata, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya” (ayat 25). Ketika kita menyuarakan kebenaran, tidak semua orang akan terbuka atau menerima. Ini memang bisa membuat kita kecewa, bahkan putus asa. Tapi perhatikanlah, Yesus tidak mundur. Ia tetap setia menyampaikan kebenaran.

Kedua, ditolak atau disalahpahami. Orang-orang di sekitar-Nya bukan hanya menolak, tetapi juga mencoba menangkap-Nya (ayat 31). Ini mengingatkan kita bahwa menjadi gembala seringkali berarti bersedia disalahpahami, bahkan diserang karena kebenaran.

Ketiga, berpegang pada keyakinan meski jalannya sunyi. Dalam ayat 27–30, Yesus menunjukkan keyakinan-Nya bahwa domba-domba sejati akan mendengar suara-Nya. Dalam konteks kita yang menghayati peran penggembalaan, keyakinan semacam itu penting dipelihara. Dengan demikian, kita terus semangat menggembalakan meski hasilnya belum terlihat sekarang. 

Menjadi gembala bukanlah jalan mudah. Tetapi Yesus menunjukkan kepada kita bahwa risiko penolakan, bahkan penderitaan adalah bagian dari panggilan penggembalaan. Mari kita terus meneladani Dia. Mari kita tetap setia menggembalakan dengan kasih, walaupun tidak selalu didengar dan diikuti. [DWE]