Kebangkitan Kristus baru saja kita rayakan. Tentunya semangat kebangkitan masih terasa pada Minggu Paskah II hari ini. Semangat yang dihadirkan oleh Kristus yang bangkit dan hidup dalam diri setiap orang yang percaya pada-Nya. Dalam bacaan Injil Yohanes 20: 19-31 diceritakan kehadiran Kristus yang tidak terduga di antara para murid-Nya. Kehadiran Kristus memulihkan para murid yang sedang dicekam ketakutan. Rasa takut yang telah membuat komunitas murid mati dan kehilangan fungsinya. Kristus hadir mengusir ketakutan para murid dan memulihkan keberadaan mereka sebagai sebuah komunitas. Kristus yang bangkit sebanyak tiga kali mengatakan kepada para murid: ”Damai sejahtera bagi kamu.” Damai sejahtera yang dibawa Kristus telah membangkitkan iman para murid dalam pemulihan sebagai komunitas yang hidup lagi dan memenuhi panggilan-Nya sebagai saksi kebangkitan.

Kehadiran Kristus di antara para murid-Nya bukan hanya untuk membuktikan bahwa Ia memang sudah bangkit. Lebih dari itu, Yesus menemui mereka juga demi sebuah rencana yang agung di masa depan. Rencana yang mewujudnyatakan damai sejahtera bagi semua orang. Para murid diutus menjadi agen-agen pembawa damai sejahtera ke seluruh dunia. Tugas pengutusan yang membutuhkan tanggung jawab yang tidak ringan dari murid. Dengan pertolongan Roh Kudus, para murid sanggup mengerjakannya. Buah pengutusan para murid yang menjadikan banyak orang menjadi percaya dan hidup dalam pertobatan dan damai sejahtera-Nya. Bagaimana dengan kita selaku persekutuan murid Tuhan yang hidup pada jaman sekarang? Ada begitu banyak hal yang mungkin membuat kita pun hidup dalam rasa ketakutan. Ketakutan yang bisa membuat kita tidak lagi merasakan kehadiran Tuhan. Dalam situasi dan kondisi yang demikian, percayalah Tuhan hadir untuk memulihkan kita sebagai persekutuan yang hidup, bukan dengan rasa ketakutan, melainkan dalam damai sejahtera-Nya. Amin (WIT)