Jadwal Kebaktian Lihat Arsip

Jadwal Kebaktian : Minggu 05 Juli 2015

"DALAM KELEMAHANKU, KUASA-NYA MENJADI SEMPURNA"

——— 2 Korintus 12 : 2 - 10

Setiap orang, suka atau tidak suka, dalam hidupnya selalu mempunyai kelemahan pada dirinya. Hanya orang yang ‘meninggikan diri’ (tinggi hati) yang menyatakan bahwa dirinya tidak mempunyai kelemahan.

Kita mengenal Paulus, yang menurut Alkitab bahwa kehidupannya sangat diwarnai oleh kesulitan-kesulitan tetapi yang pada akhirnya ia dapat lolos/bebas dari kesulitan hidup yang menerpanya. Lalu orang mengatakan bahwa Rasul Paulus adalah seorang yang ‘kuat’, ‘digdaya’ dan ‘perkasa’; buktinya ia selalu berhasil melewati kesulitan hidup betapapun beratnya.

Namun, yang kita sangkakan ternyata keliru, karena Paulus sendiri memberikan pernyataan bahwa ia tidak sehebat yang dikatakan banyak orang. Ia sendiri tidak sanggup mengatasi penderitaan (sakit) / kelemahan dalam tubuhnya, bahkan sampai beberapa kali ia memohon pertolongan dari Tuhan agar dibebaskan dari penderitaan yang ada.

Maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku  (2 Kor 12:7) Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku (2 Kor 12:8) Tuhan menjawab dengan tidak mengabulkan permohonannya.Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Kor 12:9)

Jawaban ini bukan karena Tuhan tidak lagi mengasihi Paulus, tetapi Tuhan hendak menunjukkan kelemahan yang dimiliki oleh Paulus dan menyatakan kasih-Nya justru dalam kelemahan yang ada, supaya Paulus tidak memegahkan diri karena kekuatan yang ada pada dirinya, tetapi supaya Kuasa Kristus yang menjadikan dirinya kuat dan mampu untuk bermegah dalam kelemahan yang ada dalam dirinya.

Saudaraku,

Mengakui kelemahan yang ada pada diri kita, adalah satu hal penting dan menentukan karena justru orang-orang yang merasa lemah akan mencari kekuatan kepada Tuhan yang menjadi sumber kekuatan manusia. Kelemahan ini harus menjadikan kita sebagai manusia tetap rendah hati dan tidak ada yang dapat kita andalkan dari diri kita sendiri. Yakin dan percaya bahwa Tuhan (Kuasa Kristus) yang akan menolong mengatasi semua kelemahan kita. oleh karena itu, biarlah kita juga memberikan pernyataan iman seperti Paulus:

Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4:12-13)

Tuhan Yesus yang menyerahkan Tubuh-Nya dan Darah-Nya untuk keselamatan manusia, yang dilambangkan dalam Perjamuan Kudus ini merupakan bukti bahwa Tuhan Yesus adalah kekuatan kita satu-satunya. (MAC)

Pelayan Kebaktian