Providentia Dei mengandung arti pemeliharaan yang telah Allah sediakan bagi umat-Nya ketika mereka menapaki kehidupan. Allah tidak hanya menyediakan apa yang dibutuhkan, tetapi juga ikut campur tangan dalam keberlangsungan hidup umat setiap hari. Keluaran 16 menunjukkan bahwa setelah membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir, Allah setia menjaga, menuntun, menopang, mengatur, dan menjamin keselamatan mereka dalam perjalanan berat menyusuri padang gurun. Memang ada jaminan Tanah Kanaan yang tersedia di depan. Namun, kehidupan harus terus terpelihara selama perjalanan menuju ke sana. Allah terus bertindak menyatakan kasih bagi umat-Nya, walaupun Israel suka bersungut-sungut dan cenderung pesimis.

Pengalaman bangsa Israel di padang gurun ini membuktikan bahwa Allah yang Mahakuasa itu selalu setia dan tidak membiarkan umat-Nya menderita. Allah sanggup mengubah tempat yang kering serta penuh ancaman itu menjadi tempat di mana kehidupan nyata terpelihara. Peristiwa ini mengingatkan kita supaya tidak hanya terfokus pada kondisi yang sedang kita hadapi, seberat apapun, melainkan kepada Allah, Sang Pemelihara dan Penyelenggara kehidupan. Kuasa-Nya jauh lebih besar dari persoalan yang sedang kita hadapi. Kasih-Nya lebih luas dari ‘gurun’ yang sedang kita lintasi. Dia mendengarkan setiap keluhan dan tangisan kita yang mencuat di tengah pergumulan hidup yang sedang terjadi.

Tersedianya manna di pagi hari dan burung puyuh pada petang hari menggambarkan bahwa cara Allah menyediakan pertolongan-Nya pun selalu teratur pada waktu yang tepat. Tak lepas dari itu, Allah pun menginginkan supaya umat Israel hidup menurut hukum-Nya (bnd. Ayat 4). Karena itu, seperti umat Israel, kita diajak untuk tidak sekadar percaya pada kuasa Allah, tetapi juga perlu menunjukkan sikap taat dalam menerima anugerah pemeliharaan-Nya. Pada masa kini, manna dan burung puyuh itu mungkin hadir dalam wujud yang berbeda di ‘padang gurun’ kehidupan kita. Dengan cara-cara yang kreatif, Allah tidak berhenti membuat kita kagum, takjub, serta bersyukur atas setiap bentuk pemeliharaan-Nya yang sungguh ajaib dan tak terduga.

Percayalah, Allah setia memelihara kehidupan kita!

Taatlah, maka kita akan selalu mengalami cinta-Nya! (WBM)