Jadwal Kebaktian Lihat Arsip

Jadwal Kebaktian : Minggu 04 Oktober 2015

"ALLAH MEMPERSATUKAN KELUARGA"

——— Markus 10 : 1 - 12

Ada dua frasa dalam Alkitab yang sangat luar biasa tidak tergantikan dengan frasa mana pun. Kedua frasa ini menunjukkan sebuah ikatan yang kuat dan penuh wibawa ilahi. Frasa yang menggambarkan persatuan dan persekutuan dua jenis relasi. Relasi yang pertama adalah suami isteri dan yang kedua adalah Kristus dengan jemaat. Dua frasa itu adalah “satu daging” dan “satu tubuh”. “Satu daging” untuk menggambarkan relasi suami isteri dan “satu tubuh” untuk menggambarkan relasi Kristus dan jemaat. 
Mengapa luar biasa dan penuh wibawa? Pertama, frasa ini adalah perkataan TUHAN Allah dalam kitab Kejadian, yang juga dikutip Yesus dalam pengajaran-Nya.  Kedua, frasa “satu daging” ini hanya satu kali digunakan dalam Kitab Perjanjian Lama, yaitu dalam Kejadian 2: 24 dan hanya empat kali digunakan dalam Perjanjian Baru, semua dalam menggambarkan relasi suami isteri. Sementara frasa “satu tubuh” hanya terdapat di Perjanjian Baru dan hanya sepuluh kali digunakan untuk menggambarkan kesatuan jemaat dengan Kristus. Ketiga, frasa ini menjadi sangat eksklusif untuk menggambarkan kesatuan suami isteri dan kesatuan Kristus dengan jemaat dan tidak untuk menggambarkan  kesatuan lainnya. 
Ini menunjukkan betapa TUHAN peduli dengan keluarga, yang dimulai dengan relasi suami isteri. Betapa TUHAN sangat menghargai keluarga, bahkan dalam teks-teks Alkitab hubungan antaranggota keluarga ini digunakan untuk menggambarkan relasi TUHAN dengan gerejanya. LUAR BIASA. Lebih tegas lagi kata “bayit” (bahasa Ibrani), yang sering diterjemahkan dengan kata “bait” atau “rumah”, juga berarti adalah keluarga. Sehingga kata “bayit” selalu ditujukan pada rumah Allah atau bait Allah dan keluarga. Oleh karena itu ada sebutan keluarga dalah gereja atau jemaat terkecil. Itu, sungguh dan amin. Ini mengekspresikan hidup persatuan dan persekutuan yang terpisahkan dan semestinya tak terceraikan. Ada kemanunggalan di dalamnya. “Satu daging” mengekspresikan kemanunggalan suami isteri dan “Satu tubuh” mengekspresikan kemanunggalan Kristus dan jemaat. 
Kuatnya persatuan keluarga, yang pertama dan utama dimulai dengan kuatnya persekutuan setiap anggota keluarga dengan Tuhan. Tetapi yang kedua yang tidak boleh disepelekan adalah kuatnya relasi dan persekutuan suami isteri. Sama seperti jemaat mengutamakan Kristus dan dalam kasih-Nya Kristus mengutamakan umat, demikian juga suami mengutamakan isterinya dan isteri mengutamakan suaminya lebih dari diri mereka sendiri. Lebih luas lagi sebuah keluarga harus mengutamakan keluarganya, gereja kecilnya dahulu, baru setelah itu bersaksi dan menjadi saksi dan teladan bagi lingkungannya. 
Dalam semangat bulan keluarga dan dalam sukacita perjamuan kudus Tuhan, saksikanlah kekuatan iman keluarga yang selalu mendahulukan dan mengutamakan Tuhan. Bangunlah couple power suami isteri dan tumbuhkembangkanlah family power untuk menjadi kesaksian bagi dunia dan bagi jemaat-Nya. Berjuanglah seperti Yesus Kristus berjuang mempertahankan umat yang direngkuh dan dirangkul-Nya dalam kasih dan pengurbanan-Nya. Berjuanglah untuk mempertahankan kesatuan suami isteri, keutuhan orangtua anak dan keharmoniskan kakak beradik, saudara bersaudara. Tuhan menolong dan memberkati kita sekalian. Amin.  (TMP)

 

Pelayan Kebaktian