Pada masa Perjanjian Lama hingga Yesus hidup, bangsa Israel berkunjung ke Bait Allah di Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah Yahudi. Mereka berkumpul di kota itu karena Bait Allah adalah pusat peribadahan nasional bangsa Israel. Bait Allah adalah sebagai Simbol bahwa Allah terus hadir melindungi dan memberkati bangsa Israel. Yesus pun sangat familiar dengan Bait Allah, karena dibawa oleh orang tua-Nya ke sana pada masa kanak-kanak-Nya (Luk 2:22) dan saat Yesus remaja (Luk 2: 42).

Salah satu bagian dalam perayaan dan peribadatan Paskah adalah mengurbankan binatang dan mempersembahkan hasil panen kepada Allah. Hal itu menyebabkan hadirnya penjual hewan ternak dan penukar uang khusus, yang berlaku di Bait Allah. Praktik itu sendiri tidak salah, akan tetapi disalahgunakan, dengan meminta nilai tukar uang yang sangat berlebihan dan mengenakan harga hewan penukar dengan sangat tinggi. Yesus menyebut, mereka semua yang terlibat dalam praktik tersebut sebagai penyamun.

Yesus sangat menghormati keberadaan Bait Allah. Ia menyebutnya sebagai Rumah Allah (Yoh 2: 16). Penghormatan-Nya terhadap keberadaan Bait Allah, membuat Ia marah, ketika melihat praktik penyelewengan yang berlangsung di dalamnya. Oleh karena itu Yesus berfirman, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” (Yoh 2: 19). Yesus yang semula menghormati keberadaan Bait Allah, kemudian memberitakan keruntuhannya, karena penolakan bangsa Israel akan pemberitaan-Nya. Bahkan muara dari penolakannya adalah penyaliban-Nya.

Dengan latar belakang tersebut, kita sekarang ini memusatkan hidup kita kepada Yesus Kristus, yang adalah Bait Allah yang sejati, dalam pengertian bahwa Yesus Kristus menggantikan Bait Allah yang di Yerusalem. Maknanya bagi kita adalah bahwa gereja tetap rumah ibadah yang penting, namun Allah tidak terbatas hanya hadir di gereja. Kita sebagai umat-Nya diingatkan, untuk tidak terpesona kepada kesibukan gereja dalam melaksanakan kegiatan pelayanannya. Dalam hal ini kehidupan dan relasi kita tetap fokus terhadap Yesus Kristus sang kepala dan empunya gereja, sang Bait Allah yang sejati.

(Daftar Pustaka dari berbagai sumber, PSP)