YESUS MENAKJUBKAN


Pada tahun 2000, ia diminta oleh Mendiang Paus Yohanes Paulus II untuk membimbing retreat Vatican. Kumpulan renungan yang diberikan kepada pejabat Vatican itu kini dikumpulkan dalam sebuah buku : Testimony Of Hope. Orang bertanya, ”Mengapa Anda harus meninggalkan segala sesuatu - keluarga, kekuasaan dan kekayaan untuk mengikuti Yesus?” Kardinal Nguyen mengaku, ”Saya meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus, karena saya mencintai kekurangan-kekurangan Yesus.”

Kekurangan I: Yesus memiliki ingatan yang jelek. Yesus melupakan semua dosa seorang penjahat yang disalibkan di sebelah kananNya, ”Hari ini juga engkau berada bersama-Ku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43). Yesus juga mengampuni wanita berdosa yang mengurapi kakiNya dengan minyak wangi, ”Dosanya yang banyak telah diampuni,” (Lukas 7:47). Dalam perumpamaan anak yang hilang, Yesus menyambut anak durhaka yang memboroskan harta orang tuanya dan pulang miskin dengan kata-kata, ”Anak yang telah mati, hidup kembali; anak yang hilang dan didapat kembali.” Kardinal Nguyen mengatakan bahwa Yesus tak hanya lupa akan dosa-dosa yang pernah dibuat para pendosa, Ia bahkan lupa bahwa Ia pernah mengampuni mereka.

Kekurangan II: Yesus tidak perhitungan. Yesus rela meninggalkan 99 domba demi mencari 1 domba yang sesat. Yesus mau duduk dengan wanita Samaria di tepi sumur Yakub. Dia juga mau bertamu di rumah Zakheus. Inilah bukti ketulusan cinta Yesus yang tidak mengenal perhitungan.

Kekurangan III: Yesus tidak main logika-logikaan. Seorang wanita yang mempunyai 10 keping perak, ketika 1 keping peraknya terjatuh, ia menyalakan lampu dan bergegas mencarinya. Setelah ia menemukan kepingan peraknya dia mengundang tetangganya untuk bersuka cita. Bagi dunia ini tidak logis. Waktu jadi mubazir. Tapi bagi Yesus, ”Ada suka cita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa bertobat” (Lukas 15:10).

Kekurangan IV: Yesus berani ambil resiko Dalam pemilu dan pilkada capres atau cagub, orang obral janji dan tebar pesona. Tapi Yesus ketika mengajak rasul-rasul untuk mengikutiNya untuk “meninggalkan harta demi Dia.” Yesus tidak menjamin makanan dan perumahan. “Serigala punya liang, burung punya sarang, tetapi Putra Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya.” (Matius 8:20)

Kekurangan V: Yesus tidak mengerti ekonomi Perhatikanlah tentang perumpamaan Kerajaan Allah seperti kebun anggur. Pekerja yang datang terlambat upahnya dibayar sama dengan pekerja yang datangnya lebih pagi (Matius 20:1-8). Dalam hukum ekonomi, perusahaan begini bisa cepat bangkrut dan memicu konflik. Yesus hanya berkilah, ”Iri hatikah engkau, karena Aku murah hati?” --- Sungguh Yesus adalah cinta dan Sang cinta itu sendiri. Cinta sejati tidak mengenal alasan, ukuran, batas-batas, hitung-menghitung, ingat-mengingat kesalahan atau pakai syarat-syaratan.

Dengan bekal inilah Kardinal Nguyen Van Thuan mampu bertahan, melihat serta menaruh harapan kepada Yesus yang menakjubkan. (sumber tulisan: Kesaksian Pengharapan dari FX Kardinal Nguyen Van Thuan,OBOR Terbitan th. 2002). * * * * * Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Roma 5:3-5) INDRIATMO ATMO/EG19062014