BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - NOVEMBER 2017


PENGANTAR

Kisah ini sangat menarik karena menampilkan tokoh dari dunia ‘Timur’ (Mesopotamia kemungkinan besar Persia atau Babilonia – kerajaan yang pernah menjadi penjajah Israel), yaitu para Majus yang dikenal sebagai orang bijaksana, ahli astronomi/astrologi yang berangkat dari negeri mereka (menurut para ahli mereka menempuh jarak antara 1000 – 1600 km, melewati padang gurun dengan berbagai bahaya yang harus dihadapi; kecepatan berjalan unta 4 – 16 km/jam; lama perjalanan mereka kurang lebih tiga bulan) untuk menemukan dan menyembah ‘raja orang Yahudi yang baru dilahirkan’ itu. Tindakan ‘menyembah’ (Yun.: proskynesai – to worship), pada seorang bayi, apalagi bayi itu bukan bagian dari komunitas mereka, adalah tindakan yang luar biasa yang dilakukan hanya karena alasan yang luar biasa pula. Tidak ada alasan istimewa selain keilahian sang bayi. Bayi itu bukan sekadar raja orang Yahudi secara literer (sebab nyatanya dia tidak ditemukan di istana). Bayi itu adalah sosok ilahi, sehingga layak disembah (sekalipun ditemukan hanya di sebuah rumah).

‘Bintang’ telah menuntun mereka ke Betlehem, setelah mereka bertemu Herodes di Yerusalem (jarak Yerusalem ke Betlehem sekitar 7 km) yang terkejut dan panik, lalu bertanya kepada para ahli kitab untuk menemukan jawab atas rasa penasarannya. Akhirnya jawaban ditemukan dalam nubuatan nabi Mikha (Mikha 5: 1), sebagai konfirmasi dari Kitab Suci (Israel) dan dari bintang (petunjuk khusus/istimewa mereka). Herodes menyadari bahwa setting pada jamannya tepat bagi penggenapan nubuat Mikha, yaitu kehadiran Mesias untuk membebaskan dan membawa kedamaian bagi Israel yang saat itu berada dalam dominasi kekuasaan kekaisaran Romawi.

Herodes adalah Herodes Agung yang memerintah di Yerusalem dari 37 SM - 4 SM. Ia adalah raja yang kejam dan paranoid. Dia akan dengan mudah membunuh siapa pun termasuk anggota keluarganya jika dicurigai berkomplot dan dianggap mengganggu stabilitas kekuasaannya. Herodes bukan orang Yahudi. Dia adalah Idumean, seorang Edom keturunan Esau. Dia  berusaha menyatukan dirinya dengan orang Yahudi dengan cara menikahi keluarga Hasmonean (keturunan raja-raja Yahudi suku Macacabean, yang telah memerintah ratusan tahun). Dia juga membangun Bait Suci di Yerusalem. Dia tidak bisa dipercaya dan tidak memercayai siapa pun. Dia sadar, dia bukan raja yang akan memenuhi nubuatan, dia bukan orang yang benar, bahkan dia bukan Yahudi. Dia merasa kehidupan serta kekuasaannya terganggu, bahkan terancam dengan berita kelahiran ‘raja orang Yahudi’. (Pada akhirnya dia melakukan pembunuhan (pembantaian) atas anak laki-laki di bawah dua tahun (2: 16-18)).       

Dari kisah ini kita sadar bahwa ada “penggerak” utama yaitu Tuhan. DIA tidak secara khusus disebutkan, tapi kehadiran-Nya jelas. Bagi para Majus, ini bukan tentang manusia biasa, melainkan tentang Yang Ilahi, sehingga tujuan mereka datang untuk menyembah semakin diteguhkan. Bukti nyata penyembahan mereka wujudkan dengan memberi (mempersembahkan) emas, kemenyan dan mur.  “Bintang” telah membimbing mereka ke Betlehem. Nubuat (Kitab Suci) telah mencatat dengan tepat di mana Mesias yang mereka cari untuk disembah harus dilahirkan. Lewat mimpi mereka diingatkan untuk pulang melalui jalan (rute) yang berbeda. Semua terjadi bukan tanpa campur tangan ilahi.   

 

DISKUSI

  1. Berdasarkan teks Matius 2:1-12, motivasi terdalam apa yang menggerakkan para Majus datang ke Yerusalem? Jelaskan jawaban Saudara.
  2. Menurut Saudara, perbedaan-perbedaan apa yang Saudara temukan antara para Majus dan Herodes dalam berbagai aspek ketika menyikapi kelahiran ‘raja orang Yahudi yang baru dilahirkan’ itu?
  3. Pelajaran iman apa yang Saudara dapatkan dari kisah orang Majus dan Herodes?
  4. Bagaimana Saudara melihat kehidupan iman Saudara bercermin dari kisah ini?
  5. Komitmen apa yang akan Saudara buat dalam kehidupan iman Saudara sebagai orang Kristen?

 

SLAMAT-SLAMAT DATANG (KJ. 123 : 1, 3)

Slamat-slamat datang Yesus Tuhanku
yang turun dari surga yang rumah-Mu
slamat-slamat datang-Mu di dalam dunia
Tuhan jadi sama dengan manusia
salam-salam

Orang Majus datang turut bintang-Nya
hendak mencari Tuhan dan menyembah
mas dan kemenyan dan mur dipersembahkannya
akan hormat Raja dan juru slamat-Nya
salam-salam

 

TUHAN, PIMPIN ANAK-MU (KJ. 413)

Tuhan, pimpin anak-Mu,
agar tidak tersesat.
Akan jauhlah seteru,
bila Kau tetap dekat.

Refr.    

Tuhan, pimpin!
Arus hidup menderas;
agar jangan ‘ku sesat,
pegang tanganku erat.

Hanya Dikau sajalah
Perlindungan yang teguh.
Bila hidup menekan,
Kau harapanku penuh. (Refr.)

Sampai akhir hidupku,
Tuhan, pimpin ‘ku terus.
K’lak kupuji, kusembah
Kau Tuhanku Penebus. (Refr.)

 

BINTANG PANDANGANKU (NKB. 185)

Tanpa Kau, Tuhanku, jalanku berat.
Siapakah menghibur aku yang penat?
Hilanglah asaku tanpa kasih-Mu.
Iman, harap, kasih, Yesus, Tuhanku. (2x)

Maka kar?na itu aku jalan t?rus,
hingga ?ku menghadap takhta yang kudus.
K?lak ?kan ?ku katakan: tiada hartaku;
Hanya ?Kaulah saja, Yesus, milikku. (2x)