MENCARI PASANGAN YANG SEMPURNA


"Mengapa sampai sekarang kau belum menikah?" ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang masih membujang. "Sejujurnya sampai sekarang aku masih terus mencari wanita yang sempurna. Itulah sebabnya aku masih membujang. Dulu waktu aku di Utara, aku berjumpa dengan wanita yang cantik yang amat bijaksana. Aku fikir inilah wanita ideal untukku dan sesuai menjadi isteriku. Namun belakangan selepas itu baru aku tahu dia sebenarnya amat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ."

"Di Ipoh aku bertemu seorang perempuan yang cantik jelita, ramah dan dermawan. Pada perjumpaan pertama aku begitu kagum. Hatiku berdesir kencang, inilah wanita idealku. Namun selepas itu baru aku tahu, dia banyak tingkah laku yang tak baik dan tidak bertanggung jawab."

"Dan ketika aku di JB, aku bertemu wanita yang manis, baik, periang dan pintar. Dia sangat menyenangkan bila diajak berbicara, selalu menyambung perbincangan kami dan penuh humor. Tapi akhirnya aku ketahui dia dari keluarga yang berantakan dan selalu menuntut sesuatu yang kita tidak mampu memenuhinya. Akhirnya kami berpisah."

"Aku terus mencari, namun selalu mendapatkan kekurangan dan kelemahan pada wanita yang aku temui. Sampai pada suatu hari, aku bersua dengan wanita ideal yang aku dambakan selama ini. Dia begitu cantik, pintar, baik hati, dermawan dan penuh humor. Dia juga sangat perhatian dan sayang kepada orang lain. Aku fikir inilah pasangan hidup yang dikirim oleh Tuhan untukku". "Lantas", sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan "Apa yang terjadi? Mengapa kamu tidak terus meminangnya?". Kawannya diam sejenak dan akhirnya dengan suara perlahan si bujang itu menjawab,

"Baru sekarang aku mengetahui bahwa dia juga sedang mencari laki-laki yang sempurna ..." (rbt.sfy) * * * * * Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Korintus 12:9) INDRIATMO ATMO/EG 18062014