JENDELA


Pasangan keluarga muda baru saja pindah ke rumah barunya. Pagi berikutnya, saat mereka sarapan, wanita muda pasangan itu melihat tetangganya sedang menjemur cuciannya di rumah sebelah

“Cuciannya masih belum bersih,” katanya. “Ibu itu tidak kelihatannya tidak bisa mencuci dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih baik.” Mendengar komentar itu suaminya hanya diam saja.

Setiap pagi pada saat tetangganya menjemur cuciannya, wanita muda itu selalu memberikan komentar yang sama. Satu bulan kemudian, wanita muda itu terkejut karena melihat semua cucian tetangganya dalam keadaan bersih tergantung di tali jemuran, kemudian berkata pada suaminya, “Lihat! Ibu itu akhirnya belajar bagaimana mencuci dengan baik. Siapa ya yang telah mengajarinya?”

Suaminya berkata, “Hari ini saya bangun pagi-pagi dan membersihkan semua kaca jendela rumah kita.” Demikian juga kehidupan ini: Saat kita mengamati orang lain itu tergantung dari kebersihan “kaca jendela” tempat kita melihat.

 

Sebelum kita melontarkan kritik, adalah lebih baik kalau kita merenung dahulu dan bertanya pada diri sendiri apakah kita siap melihat hal yang baik lebih dari sekedar mencari sesuatu di dalam diri orang lain untuk kita hakimi. Oh ya! Saya hampir lupa …. Saya melihat Anda lebih jelas dibandingkan penglihatan saya kemarin.

Bagaimana dengan Anda? Wishing you a nice day… (fw.djk) "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.

Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:3-5)

Indriatmo Atmo/EG26062014