BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - SEPTEMBER 2025
Tema : SISTEM NAVIGASI ORANG BERIMAN
Bahan : 2 TIMOTIUS 3:14-4:5
Tujuan : Umat tetap menghayati Alkitab sebagai sumber nilai yang menjadi pegangan dalam menghadapi dan memanfaatkan perkembangan digital.
PENGANTAR
Dalam keseharian, teknologi sudah menyediakan ”segalanya”. Jawaban atas berbagai pertanyaan, solusi untuk berbagai persoalan, hiburan instan dan sesuai kebutuhan yang dirasakan. Semakin tipis alokasi waktu maupun kerinduan kepada Tuhan. Teknologi digital sudah ”menempel” ke setiap orang. Gereja sebagai komunitas umat beriman, perlu terus hadir menjaga kesadaran, meningkatkan kepekaan serta kepedulian satu sama lainnya. Ritual berkumpul, berdoa, dan memuji Tuhan harus secara aktif digemakan terus menerus, baik kepada anak anak, generasi muda, maupun pada setiap individu yang tanpa sadar dan perlu mengalami digital detox (melepaskan ketergantungan dan terjebak dalam dunia virtual). Teknologi digital telah mengubah gaya hidup dan cara manusia bekerja dan memandang dunia, oleh karena itu harus dipastikan agar digunakan dengan bijak. Jika kita mampu menggunakan kemajuan teknologi dengan baik, sebenarnya Tuhan begitu dekat dengan kehidupan kita. Tanpa kedewasaan iman, kemajuan teknologi dapat menjadi godaan atau distraksi bagi penghayatan makna hidup dan relasi dengan Allah. Sejatinya, kemajuan teknologi dapat memudahkan kita untuk berdoa dan berjumpa dengan Tuhan. Tuhan dapat hadir menyapa kita melalui semua media yang disediakan bagi kita.
SURAT 2 TIMOTIUS
atar belakang 2 Timotius 3:14 - 4:5 berkaitan dengan kondisi Paulus yang sedang di penjara di Roma menjelang akhir hidupnya dan rasa kerinduannya kepada Timotius, yang kemudia ia gunakan untuk memberikan nasihat penting kepada Timotius untuk tetap setia pada Injil dan Firman Tuhan di tengah masa-masa sulit dan tantangan dari para pengejar palsu. Paulus mendesak Timotius untuk terus mengingat dan memperkatakan Kitab Suci, yang akan memperlengkapi untuk segala pekerjaan baik. Paulus juga mempersiapkan Timotius untuk mengambil alih estafet pelayanan setelah Paulus. Surat ini ditulis oleh Paulus sebagai nasihat pribadi yang menekankan agar Timotius tetap melanjutkan pelayanan menjadi penerus Paulus di tengah tantangan yang dihadapi. Dalam menghadapi berbagai tantangan, Paulus mengingakan Timotius akan pentingnya berpegang pada Firman Tuhan.
Paulus mengingatkan Timotius untuk tetap ”tinggal” dan ”Berpegang teguh” pada apa yang telah ia pelajari dan percayai sejak masa kecilnya dari Kitab Suci yang sudah ia terima. Kitab Suci yang memang memberikan manfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran. Timotius diharapkan untuk terus mempunyai semangat dalam mengabarkan Firman Tuhan di tengah-tengah tantangan zaman dengan selalu siap setiap waktu. Hal ini penting mengingat Timotius yang masih muda (1 Timotius 4:12) untuk terus penguasaan diri dalam segala hal. Menunaikan tugas pelayanan. Setiap zaman, ada tantangannya masing-masing. Kalau Timotius pada zamannya menghadapi tantangan melalui penderitaan juga para pengajar yang menyesatkan, maka sekarang tantangan zaman itu tetap ada di sepanjang kehidupan dengan wujud berbeda. Penderitaan itu tetap ada termasuk penderitaan yang dirasakan ketika menjadikan teknologi tuan atas hdiup. Sehingga melalui semuanya itu, iman justru semakin bertumbuh dan mendewasa.
PEMBAHASAN
1. Ceritakanlah pengalaman saudara dalam bersentuhan dengan teknologi digital?
2. Sejauh mana kedekatan saudara pada teknologi digital, mempengaruhi kehidupan?
3. Hal menarik apa yang saudara dapatkan dari Surat Paulus kepada Timotius dalam menghadapi tantangan pada zamannya?
4. Bagaimana saudara memaknai pengalaman hidup beriman saudara bersama dengan Tuhan saat ini dibandingkan dengan pengalaman hidup Timotius pada jamannya terkait dengan surat yang Paulus nyatakan?
5. Apa yang menjadi keputusan saudara untuk selalu beriman kepada Tuhan dalam menlanjutkan pengalaman hidup yang Tuhan percayakan?
USULAN PUJIAN
1) NKB 116 ”Siapa Yang Berpegang”
2) KJ 379 ”Yang Mau Dibimbing Oleh Tuhan”
3) KJ 50 ”Sabda-Mu Abadi”