BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH – NOVEMBER 2025


Tema : HANYA TUHAN PELINDUNGKU

Bahan : (Mazmur 17:1-9)

I. TUJUAN

Melalui Pemahaman Alkitab ini diharapkan anggota jemaat belajar dari Daud yang senantiasa mengandalkan Tuhan dalam ketidakberdayaan menghadapi orang yang memusuhi kita. 

II. TEKS: Mazmur 17:1-9 

AYAT TERJEMAHAN BARU 1974  TERJEMAHAN BARU 2023 
1

Doa Daud

Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu. 

Doa Daud

Dengarlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, dari bibir yang tidak menipu. 

2 Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman; mata-Mu kiranya melihat apa yang benar.  Dari hadapan-Mulah kiranya datang penghakiman; mata-Mu kiranya melihat apa yang benar. 
3 Bila engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur  Bila engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, Engkau tidak akan menemukan sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjut. 
4 Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan, aku telah menjaga dirku terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan;  Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan, aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang yang melakukan kekerasan; 
5 langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang. langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyah.
6 Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.  Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; arahkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. 
7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang- orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.  Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Penyelamat orang yang mencari perlindungan terhadap para pemberontak yang melawan kuasa-Mu. 
8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu  Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu 
9 terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku yang mengepung aku  terhadap orang fasik yang menganiaya aku, dan terhadap pengancam nyawaku yang mengepung aku.

III. PENGANTAR 

Mazmur 17 adalah Mazmur Daud, seturut judul menurut Kanon Ibrani. Mazmur ini termasuk dalam genre mazmur ratapan dan permohonan yang individual (bdk., Gertz, J.C., dkk., Purwa Pustaka, hlm. 633) atau doa permohonan perseorangan (bdk., Barth, M.C., Tafsiran Alkitab: Kitab Mazmur 1-72, hlm. 59). Salah satu cirinya adalah menggunakan kata ganti diri pertama tunggal, “aku”. Dalam mazmur ini, doa permohonan perseorangan itu disebabkan oleh karena tuduhan palsu (bdk., Barth, hlm. 61), adanya tindak kekerasan (verbal dan non verbal), penganiayaan mental, dan pengancam terhadap nyawanya (bdk., ayat 4 dan 9). Dalam KBBI salah satu definisi musuh adalah sesuatu (seseorang) yang mengancam (kesehatan, keselamatan); yang merusakkan. Jadi doa ini pun dapat dikatakan adalah doa permohonan karena menghadapi musuh.  

Doa permohonan tersebut disampaikan secara struktural: Ditujukan kepada Tuhan, lalu menyampaikan gambaran kesusahan dan penderitaan, kemudian memohon pembelaan serta perlindungan atau pertolongan dari Tuhan (bdk. Gertz, hlm. 633-634). Seutuhnya Mazmur 17 terbagi atas lima bagian, yaitu seruan kepada Tuhan sebagai Hakim (1 2); pernyataan tidak bersalah (3-5); permohonan agar ditolong (6-9); bahaya dari pihak para lawan (10-12) dan hukuman dan pembenaran (13-15) (bdk. Barth., hlm. 228). Fokus kita dalam Pemahaman Alkitab (PA) saat ini adalah ayat 1-9.  

Selain berisi doa permohonan, pemazmur 17:1-9 juga menyampaikan pengenalannya akan TUHAN. TUHAN itu adalah Hakim, Penguji hati, Pemeriksa batin, Penyelamat, Penguasa, Pemelihara, dan Pelindung. TUHAN yang firman-Nya berwibawa, yang kasih setia-Nya ajaib, dan pemeliharaan-Nya akurat.

Yang penting dan tidak boleh kita abaikan dalam pembacaan mazmur ini adalah disingkapkannya sifat dan karakter manusia yang ada di dekat dan di sekitar pemazmur. Bahwa ada penipu, pemfitnah (bdk., ‘mulutku tidak terlanjur’), pelaku kekerasan (verbal dan non verbal; fisik dan mental), pemberontak dan pembangkang kepada Tuhan, penganiaya, dan pengancam. Salah satu frasa dalam Alkitab, termasuk mazmur ini, yang menunjukkan bahwa orang-orang yang demikian, ada di dekat kita adalah orang fasik.  

Siapa itu orang fasik? Menurut KBBI fasik berarti tidak peduli terhadap perintah Tuhan (berarti: buruk kelakukan, jahat, berdosa besar); juga berarti orang yang percaya kepada Allah tetapi tidak mengamalkan perintah-Nya, bahkan melakukan perbuatan dosa. Dalam bahasa Ibrani frasa 'orang fasik' diterjemahkan dari kata rasya atau rasa dan hanep. 

Rasa artinya jahat, nakal, keji, durjana, keras. Juga berarti menjadi jahat; bertindak jahat; orang yang melakukan kesalahan; membuat masalah atau trouble maker (pembuat masalah); menyusahkan. Singkatnya orang yang secara moral salah. Orang yang aktif bertindak jahat. 

Kata rasa juga dihubungkan dengan sikap menentang Tuhan dan mempunyai permusuhan dengan Tuhan dan sesama.

Hanep artinya tercemar; sangat mencemari; tidak beragama; tidak senonoh (dalam arti moral); korup (KBBI: buruk; rusak; busuk); menajiskan. Selain itu, arti kata hanep berkaitan atau dikhususkan untuk apa yang tidak suci atau tidak alkitabiah; menyangkut hal sekuler lebih dari hal religius. Juga dapat diartikan irreligious atau acuh tak acuh atau memusuhi agama, bahkan tidak memiliki keyakinan agama. 

IV. PERTANYAAN 

1. Bacalah Mazmur 17:1-9 ini perlahan sebanyak 2 kali! Kira-kira apa yang dialami dan dihadapi Daud, sampai-sampai ia menuliskan doanya demikian kepada Tuhan? Lalu apa perasaan Saudara? 

2. Ingatlah dalam 2 menit, adakah pengalaman Saudara seperti yang dialami Daud? Ceritakanlah secara singkat! 

3. Seperti yang telah kita ketahui, pengalaman Daud tidak pernah jauh dari orang-orang terdekatnya. Lalu bacalah Amsal 3:29 perlahan sebanyak dua (2) kali! Kemudian ingatkah Saudara pada orang-orang terdekat yang merencanakan yang jahat dan buruk terhadap saudara? Bagaimana perasaan Saudara? 

4. Masih ingat perkataan Daud pada Saul, Bapanya, dalam 1 Samuel 24:13-14, (“Kiranya TUHAN bertindak sebagai hakim di antara aku dan engkau. Kiranya Tuhan melakukan pembalasan kepadamu demi aku, tetapi tanganku tidak akan melawan engkau, seperti yang dikatakan peribahasa kuno: Dari orang fasik timbul kefasikan. Ya, tanganku tidak akan melawan engkau.”)? Apa tanggapan Saudara jika itu diucapkan orang terdekat Saudara terhadap Saudara? 

5. Jika kita mengalami seperti Daud, seperti apa doa kita menghadapi musuh kita? Lalu jika kita dianggap musuh, kira-kira apa doanya terhadap Tuhan tentang kita?