BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - MAY 2018


MENERIMA KARYA KESELAMATAN (Yoel 2 : 23 - 32)

 

LATAR BELAKANG

Kitab Yoel dituliskan untuk menyampaikan pesan Allah bahwa Hari TUHAN sudah dekat. Hama belalang sebagai tanda bahwa Allah menghukum Israel karena dosa mereka. Mereka diingatkan bahwa pasukan yang sesungguhnya akan segera datang menyerang mereka. Yoel memandang secara positif, penghukuman itu tidak akan terjadi bila umat berbalik kepada TUHAN, memohon ampun, menyesal dan bertobat. Tidak disebutkan secara pasti waktu yang tepat Yoel menubuatkan pernyataan Allah, dan siapa raja yang memerintah pada masa itu. Tentara yang menyerang umat Tuhan sering dihubungkan pada tentara Asyur. Sangat dimungkinkan Yoel hidup dan berkarya di Yudea, setelah umat kembali dari pembuangan saat umat membangun Bait Allah kembali. Yang penting bagi kita pada masa kini adalah melalui pesan yang disampaikan agar kita sebagai umat yang telah menerima karya keselamatan, terus mewujudkan panggilan hidup dengan bertanggungjawab. 

Hama Belalang;

Binatang yang tergolong dalam kelompok serangga, sebagai perusak tanaman dan mereka berkembang biak dalam waktu yang sangat cepat. Dalam waktu 4-5 hari belalang betina mampu menghasilkan telur sebanyak 150 butir dan disimpan di balik dedaunan sampai di dalam tanah. Telur-telur tersebut akan menetas pada musim panas.  Belalang sering dikategorikan sebagai hama dikarenakan seringnya mereka menyerang tanaman yang di budidaya oleh petani, Daya serang belalang seringkali dikeluhkan oleh petani dikarenakan cepat rusaknya tanaman jika diserang hama belalang. Belalang bukan hanya menyerang daun (belalang pindahan), tetapi juga menyerang batang (belalang pelompat), akar belalang pelahap),  dan buah pada tanaman (belalang pengerit).

Mengapa mengganggu dan merusak kehidupan? Belalang menyerang tanaman, khususnya tanaman pertanian yang berhubungan dengan kehidupan yang saling terkait antara manusia dan hewan peliharaan. Serangan belalang berdampak besar bagi kehidupan yang ada. Dalam waktu cepat belalang akan melahap semua hasil panen dan tanaman yang mengakibatkan manusia dan hewan akan kelaparan. Dampak lain dengan adanya jutaan ekor belalang, bila binatang itu mati bangkainya akan membusuk dan mudah menyebabkan penyakit tertentu. Bagi mereka yang kondisi tubuhnya lemah akibat kekurangan asupan makanan maka dengan mudah terserang penyakit dampak dari bangkai belalang yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani. Hewan lain yang menggantungkan hidupnya pada tanaman juga akan ikut dan mudah terjangkit penyakit.

Tahap kehidupan belalang dan ancamannya bagi tanaman, hewan dan manusia.

Telur-telur belalang akan menetas pada musim panas dan bertumbuh dalam empat tahap;

  1. Tahap merayap, tahap awal dari kehidupan belalang sebelum memiliki sayap,
  2. Tahap meloncat, tahap di mana saya belalang mulai berkembang,
  3. Tahap mengerat, tahap di mana belalang bertummbuh dengan makan sebanyak-banyaknya. Pada tahap ini mereka merusak tanaman, menjadi hama bagi petani, merugikan kehidupan tanaman yang diserang dan dampak lain atas ketergantungan pada tanaman yang diserang,
  4. Tahap dewasa dan siap berkembang biak. Pada tahap ini belalang akan terbang jauh sekali dalam wujud kawanan.

Keadaan dan pesan yang disampaikan.

Alkitab mencatat beberapa bagian mematikan sehubungan serangan hama belalang diantaranya pada saat Tuhan mengirimkan tulah kedelapan untuk Mesir berupa belalang (Keluaran 10). Jutaan belalang yang datang bersama-sama membuat kegelapan berhari-hari di seluruh negeri Mesir. Belalang itu juga membuat kelaparan bagi penduduk, ternak dan seluruh kehidupan lainnya. Penyakit juga datang mengancam mereka yang menakutkan bagi seluruh negeri. Bukan hanya bangsa Mesir yang terancam, tetapi juga keturunan Ibrani (bangsa Israel) yang ada di tanah perbudakan itu.

Gambaran belalang dinyatakan Yoel kepada umat Tuhan agar mereka berhati-hati dan waspada. Serangan pasukan musuh akan datang sewaktu-waktu dan tidak dapat diprediksi. Pasukan itu akan menghancurkan hidup mereka yang lengah dan tidak berjaga-jaga. Dengan kata lain Yoel sesungguhnya menyampaikan pesan Allah kepada umat bahwa hari Tuhan sudah dekat. Hama belalang dipakai Tuhan sebagai tanda bahwa Allah sedang menghukum Israel karena dosa-dosa mereka dan memperingatkan bahwa pasukan yang sesungguhnya akan datang menyerang. Keadaan sejahtera yang disertai kemakmuran akan terjadi bila umat berada dalam kerendahan hati. Jikalau mereka menjadi sombong dan kembali kepada jalan-jalan dosa, berkat-berkat Allah akan ditahan dan hukuman-Nya akan menyusul. Bagi Yoel, umat tahu bahwa belum terlambat kalau mereka berbalik kepada-Nya, mohon ampun dan mereka akan terus menerima berkat-Nya.  Selama tidak ada kesadaran bagi umat untuk memperbaiki diri, merasa tidak ada persoalan, menganggap diri benar maka tanpa disadari tindakan itu tidak lain merupakan penghalang dalam berelasi dengan Tuhan dan sesama, tanpa disadari maka berkat tidak tercurah.

Yoel menubuatkan suatu saat Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas "barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan" (ayat Yoel 2:32). Pencurahan ini akan menghasilkan karya luar biasa di antara umat Allah. Petrus mengutip ayat ini pada hari Pentakosta, serta menjelaskan bahwa pencurahan Roh pada hari itu adalah awal penggenapan nubuat Yoel (Kis 2:14-21). Nubuat ini merupakan janji berkesinambungan bagi setiap orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan, karena semua orang percaya dapat dan harus dipenuhi dengan Roh Kudus. Pengakuan akan Allah penting, karena Dialah pemilik kehidupan yang mampu mengatur segalanya bagi ciptaan-Nya.

PERTANYAAN

  1. Mengapa Tuhan menghendaki Bani Sion Bersorak-sorai?
  2. Mengapa kemakmuran dan kesejahteraan berhubungan erat dengan kehidupan relasi umat dengan Allah? Jelaskan!
  3. Dalam pemikiran sederhana, mereka yang bersalah akan dihukum. Dalam kehidupan umat Tuhan, mengapa Tuhan berulangkali memberikan pengampunan kepada umat-Nya. Mereka ditegur, diingatkan, datang hukuman, ada pengampunan, namun peristiwa semacam itu datang kembali. Jelaskan!
  4. Apa makna “hari Tuhan” yang berulangkali dinyatakan melalui berbagai peristiwa dari masa ke masa dengan kehidupan kita pada masa kini. Jelaskan!
  5. Sejauh mana kita sebagai umat Tuhan menghayati karya keselamatan melalui peristiwa yang kita alami?

 

PUJIAN PENDUKUNG

Hari Ini Harinya Tuhan

Hari ini, hari ini, harinya Tuhan, harinya Tuhan.
Mari kita, mari kita bersukaria, bersukaria.
Hari ini harinya Tuhan, mari kita bersukaria.
Hari ini, hari ini, harinya Tuhan.

Tuhan Yang Pegang (NKB. 49)

Tak ku tahu kan hari esok, namun langkahku tegap. Bukan surya ku harapkan, karna surya kan lenyap.
O tiada ku gelisah akan masa menjelang; ku berjalan serta Yesus, maka hatiku tenang.

Refr.     Banyak hal taku ‘ku fahami dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini: Tangan Tuhan yang pegang.

Makin t’ranglah perjalanan, makin tinggi aku naik. Dan bebanku makin ringan, makin nampaklah yang baik.
Di sanalah t’rang abadi, tiada tangis dan keluh; Di neg’ri seb’rang pelangi, kita k’lak ‘kan bertemu.

Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok, mungkin langit ‘kan gelap. tapi Dia yang berkasihan melindungi ‘ku tetap.
meski susah perjalanan, g’lombang dunia menderu. DipimpinNya ‘ku bertahan sampai akhir langkahku.

Bila Sangkakala Menggegap (KJ. 278)

Bila sangkakala menggegap dan zaman berhenti, fajar baru yang abadi merekah;
bila nanti dibacakan nama orang tertebus, pada saat itu aku pun serta.

Refr.     Bila nama dibacakan, bila nama dibacakan,
bila nama dibacakan, pada saat itu aku pun serta.

Bila orang yang telah meninggal dalam Tuhannya dibangkitkan pada pagi mulia
dan berkumpul dalam rumah yang lestari dan megah, pada saat itu aku pun serta.

Dari pagi hingga malam, mari kita bekerja mewartakan kasih Tuhan yang mesra.
Bila dunia berakhir dan tugasku selesai, nun di rumah Tuhan aku pun serta.