BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH – JUNI 2025


Tema : TAK PERNAH SENDIRI

Bahan : (Yohanes 14:8-17,25-27)

Tujuan : Umat menyadari bahwa dirinya tidak pernah sendiri, karena Roh Kudus selalu menyertai sehingga ia pun terbuka kepada sesama yang kesepian.

Pengenalan murid-murid terhadap Yesus bisa jadi sama seperti orang-orang yang berada dalam kelompok tertentu yang dipimpin dan dikoordinir seseorang dalam kehidupan masyarakat Yahudi. Perjalanan waktu akan mengantarkan orang yang menjadi panutan dan pemimpin punya kedudukan dan jabatan. Dengan keberhasilan yang diraih pemimpin maka para pengikut juga memperoleh peran, paling tidak mengubah hidup menjadi baik. Sekitar tiga tahun para murid mengikut Yesus, mereka masih berpengharapan untuk mendapat kenyataan atas “impian” mengikut Dia. Peristiwa Yesus yang mereka saksikan sehubungan penyaliban – kematian – kebangkitan bisa jadi mengubahkan pengenalan mereka semakin menguatkan dan meneguhkan Yesus yang menjadi guru dan panutan adalah orang luar biasa. Pertanyaan untuk diskus ; Apakah murid-murid punya penilian lain terhadap Yesus selama mengikut Dia, ataukah mereka juga mengetahui Yesus itu tidak sama dengan pemimpin lain?

Filipus salah satu dari keduabelas murid yang mempertanyakan keberadaan gurunya untuk menunjukkan ke Allah-an dalam Sang Bapa kepada dirinya dan murid lain ay. 8. Sangat dimungkinkan pengenalan murid murid terhadap Yesus lebih pada pengenalan sisi kemanusiaan dan belum sampai pada pemahaman keilahian Yesus. Peristiwa Yesus membuat mereka berproses dan perlu waktu dengan cara mereka sendiri mengetahui siapa Yesus yang sebenarnya. Jawaban Yesus terhadap Filipus menegaskan Filipus dan murid lainnya lebih mengenal Yesus sebagai manusia seperti diri mereka semua. Ay. 10 sangat jelas menegaskan kesatuan Sang Bapa dengan Yesus yang terwujud dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya.  

Pertanyaan untuk diskusi; Mengapa pengenalan itu penting dan harus muncul dalam diri seseorang? Sejauh mana proses untuk mengenal itu diperlukan? Termasuk di dalamnya mengenal ke-Allah-an Yesus. 

Kenaikan-Nya ke surga tidak menjadikan murid-murid dan orang percaya ditinggalkan begitu saja. Murid murid tidak menjadi seperti anak-anak ayam yang ditinggal oleh induknya. Injil Yohanes mengisahkan bagaimana Yesus menjanjikan Penolong setelah Dia tidak lagi hadir dalam tubuh kemanusiaan yang dibatasi oleh ruang dan waktu. 

Dari surga tempat Yesus kembali kepada kemuliaan-Nya, maka kekuasaan pada diri-Nya meliputi surga dan bumi. Kehadiran Penolong bukan berarti kita tidak membutuhkan dan tidak memerlukan lagi orang lain dan ciptaan lain. Penolong justru dicurahkan bagi orang-orang yang bersatu hati dan hidup dalam kasih, sebagaimana Yesus dan Bapa adalah satu. Murid-murid yang ditinggal Yesus setelah kenaikan-Nya ke surga tidak ditinggal sendiri dan menjadi orang-orang yang kesepian. Penolong yaitu Roh Kudus ay. 16,17 yang dicurahkan bukan sekadar menemani, tetapi ikut berjuang bersama kita. Hal itu nampak dengan perubahan hidup dan sikap para murid yang mampu meninggalkan rasa takut dan berani bersaksi memberitakan kabar baik. Penolong itu tinggal dan hidup bersama orang beriman untuk setia sampai akhir hayat. 

Pertanyaan untuk diskusi; Bagaiman kita yang disertai Roh Kudus mendampingi orang yang merasa kesepian, takut, cemas dan kehilangan harapan sementara yang kita dampingi adalah orang Kristen? Bisa jadi orang yang kesepian dan kehilangan harapan mengambil cara untuk bunuh diri. Bagaiman kita meyakinkan bahwa Tuhan hadir dan menolong? 

Percaya kepada Yesus berarti juga percaya kepada Bapa dan Roh Kudus (I Yoh 5:7) – kasih menjadi penting dalam perjalanan iman agar kita dapat menyatu bersama Yesus dan Sang Bapa. Kasih merupakan tindakan Allah yang diberikan tanpa batas dan tuntutan. Sebagai umat pilihan-Nya, kita hanya menanggapi kasih dengan iman dan kesetiaan. Kepada Filipus Yesus menegaskan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku” ay. 15 – yang berarti baik Filipus, murid lain dan siapapun yang mengikut Dia menyediakan diri untuk tunduk dan patuh kepada-Nya. 

Pertanyaan untuk diskusi ; Sanggupkah Filipus, murid lain dan kita menuruti apa yang Yesus mau?

Janji akan hadir-Nya Penolong menggantikan kehadiran Yesus secara phisik dinyatakan Yesus sendiri saat berkumpul sebelum kenaikan-Nya ke surga. Ay. 25. Dengan janji yang dinnyatakan Yesus, maka murid-murid dan setiap orang percaya tidak ditinggalkan begitu saja. Pastinya murid-murid tidak ditinggalkan begitu saja. Mau tidak mau, dengan kesadaran mereka menata diri untuk siap karena waktu-Nya akan tiba. Tugas Yesus dalam dunia telah paripiurna – menyelamatkan orang berdosa dan Dia kembali dalam kemulian-Nya. Kenaikan-Nya ke surga selain menyediakan tempat bagi orang percaya dan menjadi juru syafaat maka Sang Penolong hadir dengan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.  

Apa makna jangan gelisah dan gentar hatimu dalam ay. 27 menurut Saudara? [SRS]