BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - JULY 2018


KASIH YANG SEJATI (Lukas 7: 1- 10)

 

Sungguh luar biasa apa yang disampaikan Lukas 7: 1- 10 tentang seorang perwira yang tidak disebutkan siapa namanya itu, sampai sampai Tuhan Yesus memujinya“Iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel”(Luk. 7: 9b) Kisah ini terjadi di Kapernaum di bagian utara Danau Galilea sesudah Yesus mengajar di depan banyak orang(Luk 6: 20-49). Siapakah sebenarnya perwira itu? Apa yang dikerjakan dan kepada siapa dia melakukannya sehingga ia dipuji Tuhan Yesus?

Lukas 7:1-10 mencatat bahwa perwira itu mempunyai seorang hamba yang tidak disebutkan namanya. Hamba ini sedang sakit keras dan hampir mati (Luk. 7: 2) yang menurut Matius sakit lumpuh dan sangat menderita (Matius 8:6). Lukas menyebutkan kata hamba dengan dua kata: Pertama, kata doulos (Luk. 7: 2) yang arti harafiahnya adalah budak Kedua kata pais (Luk. 7: 7), yang artinya hamba yang masih berusia remaja (belum dewasa). Jaman itu, Seorang budak yang masih berusia remaja sama sekali dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Bahkan dengan uang sebesar 600 dinar, seseorang bisa mempunya budak yang dapat diperlakukan dengan semau tuannya.

Perwira Romawi ini bukanlah dari bangsa Yahudi yang menyembah Allah Maha Esa, namun penyembah berhala. Dalam teks Alkitab bahasa Inggris kata Centurion yang dipakai untuk menyebut perwira. Kata Centurion berasal dari Centurio (Latin) artinya komandan dari seratus tentara. Perwira yang berlatar belakang tentara Romawi yang biasa berperang dan kerasitu ternyata sangat memperhatikan budak remaja yang sedang sakit keras dan hampir mati. Hal itu sangat tidak lazim dalam sejarah perbudakan di Romawi pada jaman Yesus, yang pada umumnya pemilik budak sering memperlakukan budak seperti barang bukan sebagai manusia. Perwira ini bisa saja membiarkan hambanya terus sekarat dan mati, dan dibuang begitu saja karena memang begitu kebiasaannya pada jaman itu tetapi dia peduli dan mengasihi hambanya itu sehingga ketika dia mendengar tentang Yesus Yang telah menyembuhkan banyak orang, dia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada Yesus untuk meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan hambanya (Luk. 7: 3).

Kasih perwira itu memang luar biasa sampai sampai  orang tua-tua Yahudi berkata kepada Yesus bahwa dia layak ditolong karena dia mengasihi bangsa Yahudi bahkan mau berkorban untuk membangun rumah ibadah umat Allah (Luk. 7: 4-5) sekalipun pada jaman itu bangsa Yahudi sangat anti Romawi selain karena alasan perbedaan agama, dimana Bangsa Yahudi menyembah Allah Yang Esa, bangsa Romawi menyembah banyak dewa-dewa berhala dan juga karena bangsa Yahudi sudah terbiasa menganggap bangsa-Romawi itu kafir. Jadi kedua bangsa ini memang saling bermusuhan antara penjajah dan yang dijajah. Kasih perwira itu kepada bangsa umat pilihan Allah bukanlah basa-basi, bukan sekedar toleransi, tetapi benar-benar dibuktikannya dengan rela menanggung sepenuhnya biaya pembangunan rumah ibadah umat Allah (sinagoge). Perwira ini mengasihi tidak hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan tindakan yang nyata.

Sekalipun perwira itu berkedudukan dan berkuasa namun dengan rendah hati menganggap dirinya sendiri tidak layak bertemu Yesus (Luk. 7: 4- 7) Kerendahan hati yang tulus dari perwiraini yang tidak mengungkit-ungkit kebaikannya kepada bangsa Yahudi bahkan sampai membiayai pembangunan rumah ibadah mereka, sebaliknya ia merasa tidak layak menerima Yesus kerumahnya dan datang bertemu Yesus tetapi Yesus malah memuji imannya yang layak dipuji. Sekalipun perwira itu bukan dari bangsa Israel tetapi memiliki iman yang besar kepada Yesus (Luk. 7: 6b- 9) “…Tuan, janganlah bersusah-susah…(Luk. 7: 6b)

 

BAHAN DISKUSI

  1. Sekalipun kita paham bahwa kasih yang sejati tidak tersekat sekat oleh perbedaan suku, bahasa, agama, budaya, tingkat sosial, ekonomi dll namun dalam prakteknya kita sulit memperhatikan, berempati dan melakukan perbuatan kasih yang tulus bagi orang orang yang sangat berbeda dengan kita. Mengapa? Diskusikan dengan contoh contoh
  2. Mengapa dan bagaimana perwira itu mampu mewujudkan empati, dan melakukan perbuatan kasih yang luar biasa kepada seorang budak remaja Yahudi itu? Jelaskan
  3. Menurut saudara apa yang dimaksud dengan kasih yang sejati menurut Lukas 7: 1-10?  Jelaskan
  4. Seringkali kita ingin mengasihi semua anggota keluarga kita dengan kasih yang sejati namun yang kita lakukan justru menyakitkan dan menyebabkan pertengkaran Mengapa? Apa kendala kendala yang utama? Jelaskan dan bagaimana mengatasinya
  5. Langkah langkah kongkrit apa yang harus dilakukan untuk mewujudnyatakan kasih sejati itu di tengah-tengah keluarga? Jelaskan
  6. Apakah yang saudara dapatkan dalam PA Wilayah pada hari ini? Sharingkan

 

LAGU-LAGU YANG DIREKOMENDASIKAN

BAHASA KASIH

Andaikan aku lakukan yang luhur mulia
Tapi jika tanpa kasih , hampa tak berguna

Reffrein

Ajarilah kami bahasa kasih-Mu
agar kami dekat padaMu Ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa kasih-Mu
agar kami dekat padaMu Ya Tuhanku

Kasih itu lemah lembut , sabar, sederhana
Kasih itu murah hati, rela menderita. (Refr.)  

Andaikan aku pahami bahasa semua
Hanyalah bahasa kasih kunci tiap hati.  (Refr.)  

KASIH ITU LEMAH LEMBUT

Kasih pasti lemah lembut, Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati, Kasih-Mu, kasih-Mu Tuhan
Ajarilah kami ini saling mengasihi
Ajarilah kami ini saling mengampuni
Ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan
Kasih-Mu kudus tiada batasnya

KUCINTA KELUARGA TUHAN

Kucinta k’luarga Tuhan,
terjalin mesra sekali
Semua saling mengasihi
betapa s’nang ’ku menjadi
k’luarganya Tuhan