BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH BULAN SEPTEMBER 2016


Tema  : RATAPAN MENJADI PUJI-PUJIAN

Bahan : 1 SAMUEL 1 : 1-2 ;10

 

RATAPAN HANA

  1. Dalam Masyarakat Yahudi, ada pandangan bahwa seorang wanita yang sudah menikah mempunyai kewajiban untuk melahirkan anak laki-laki bagi suaminya.
  2.  Yang menjadi fokus kisah Hana ialah kesusahannya karena ia tidak mempunyai anak sebab Tuhan telah menutup kandungannya (ayat 2, 5-6).
  3.  Keadaan ini menimbulkan rasa malu karena kemandulan dianggap sesuatu yang memalukan.
  4.  Tanggung jawab untuk melanjutkan garis keturunan suami ada di tangannya dan jika tidak bisa, maka Hana akan menghadapi masalah berat. Bisa saja diceraikan oleh suaminya atau menanggung malu dan mengalami penolakan dari orang-orang yang ada di sekitarnya.
  5. Perlakuan dari  Penina yang selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, semakin menjadi-kan kehidupan Hana dipenuhi dengan ratapan yang tiada habisnya (ayat 8-10).

 

BELAJAR DARI HANA

  1. Hana tetap pergi ke rumah Tuhan dalam ratapan yang tak berkesudahan (ayat 7).
  2. Hana tetap berdoa dalam kepedihan hati sambil menangis tersedu-sedu (ayat 10).
  3. Hana bernazar kepada Tuhan, jika sungguh-sungguh Tuhan memperhatikan sengsara hamba-Mu, dengan memberi-kan anak laki-laki kepada Hana, maka ia akan diberikan kepada Tuhan  sebagai nazir Allah : Utusan Allah  (ayat 11).
  4. Hana terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan sebagai cara untuk mencurahkan isi hatinya di hadapan Tuhan (ayat 12-15)
  5. Hana memohon belas kasihan dari Eli selaku imam Tuhan (ayat 16-17).
  6. Hana tidak membalas perilaku Penina yang membuat meratap, melainkan mengadu kepada Tuhan. Juga kepada Elkana sang suami yang mempunyai kepekaan.

 

RATAPAN MENJADI PUJIAN

  1. Eli yang adalah seorang Imam  (ayat 3) menyatakan kepada Hana bahwa Allah Israel akan memberikan kepada Hana apa yang dia minta dari pada-Nya (ayat 17).
  2. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki, Ia akan menamai anak itu Samuel sebab katanya: “Aku telah memintanya dari pada Tuhan.” (ayat 21)
  3. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepada Hana, apa yang diminta dari pada-Nya (ayat 27).
  4. Maka Hana pun menyerahkan Samuel kepada Tuhan seumur hidup. 
  5. Elkana dan Hana pun sujud dan menyembah kepada Tuhan (ayat 28).
  6. Puji-pujian Hana (Pasal 2:1-10).

 

REFLEKSI

  1. Pengalaman iman dari seorang Hana menuju pada kesadaran bahwa Tuhan selalu memper-hatikan hamba-Nya.  Dalam berbagai persoalan hidup yang mendera penuh dengan ratapan, kita tidak bisa mengatasi sendirian. Kita datang kepada Tuhan sebagai Allah Sang Pemerhati.
  2. Allah penuh dengan misteri Ilahi namun sekaligus Allah yang dikagumi.
  3. Allah mempercayakan pengalaman iman untuk kita alami juga. Pengalaman yang mungkin penuh dengan ratapan juga yang bisa saja membuat kita putus asa.
  4. Dalam menyikapi situasi dan kondisi kehidupan yang demikian, yang kita butuhkan adalah perubahan dalam hidup kita.  Adakah sikap yang penuh penyerahan diri dalam doa yang penuh dengan ketekunan sungguh kita miliki?

 

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Pelajaran berharga apa yang bisa saudara dapatkan dari kisah hidup seorang Hana?
  2. Bagaimana dengan kehidupan saudara saat hidup penuh dengan ratapan?
  3. Perubahan apa yang dapat saudara rasakan dan nampakkan ketika doa menjadi kekuatan dalam kehidupan?
  4. Ratapan apa yang pernah atau sedang saudara rasakan dan bagaimana saudara menyikapinya? 
  5. Apa yang menjadi tekad atau komitmen imani  kita sebagai umat Tuhan dalam menyikapi pergumulan sekarang ini?

 

PUJI PUJIAN

Bila Ku Berdoa

Tuhan sambut jiwaku,bila ‘ku berdoa;

Dia dan ‘ku bertemu,bila ‘ku berdoa.

Refr.

Bila ‘ku berdoa,bila ‘ku berdoa,

Tuhan sambut jiwaku,bila ‘ku berdoa.

 

Tiada bimbang dan gentar,bila ‘ku berdoa;

hatiku pun bergemar, bila ‘ku berdoa.

 

Jika Jiwaku Berdoa

Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku,

ajar aku t’rima saja pemberian tanganMu

dan mengaku s’perti Yesus di depan sengsaraNya:

Jangan kehendakku, Bapa, kehendakMu jadilah.

 

Apa juga yang Kautimbang baik untuk hidupku,

biar aku pun setuju dengan maksud hikmatMu,

menghayati dan percaya, walau hatiku lemah:

Jangan kehendakku, Bapa, kehendakMu jadilah.

 

Allah Peduli

Banyak perkara yang tak dapat kumengerti

Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini

Satu perkara yang kusimpan dalam hati

Tiada satupun kan terjadi tanpa Allah perduli

Refr.

Allah mengerti, Allah peduli

Segala persoalan yang kita hadapi

Tak akan pernah dibiarkannya ku bergumul sendiri

S’bab Allah mengerti