Kebangkitan Yesus adalah sebuah kenyataan, bukan ilusi dan fatamorgana. Kebangkitan bukan sesuatu yang hanya di angan-angan, bukan juga yang tidak dapat dipercaya, bukan palsu apalagi khayalan. Kebangkitan Yesus sungguh nyata, kentara, benar-benar ada, berwujud dan terbukti. Inilah salah satu inti iman orang percaya.

 Apa pun reaksi murid-murid, baik Maria dari Magdala, Yohana, Maria ibu Yakobus maupun Petrus, tidak dapat mengubah kenyataan bahwa Yesus bangkit dan dibangkitkan.  Entah reaksi sedih dan menangis, kuatir dan takut, ragu dan tidak percaya bahkan mempertanyakan hal itu dari para murid dan orang banyak, Yesus sungguh telah bangkit.

Kenyataan bahwa Yesus bangkit dan hidup pun telah melintasi ruang dan waktu serta sejarah dunia dan manusia hingga saat ini. Bahkan sekalipun semua ciptaan, termasuk manusia pada akhirnya bisa saja tidak percaya, Yesus telah bangkit dan hidup.

Kita yang percaya Yesus bangkit dan hidup adalah saksi-saksi iman. Kita menjadi saksi iman, sebab kita sendiri dan banyak manusia lainnya yang terengkuh oleh Yesus sendiri dalam pelukan kasih-Nya. Jauh sebelumnya, Maria Magdalena, Yohana, Maria ibu Yakobus, Petrus, Tomas dan murid lainnya telah merasakan hal itu. Demikian juga kita satu demi satu dituntunnya merasakan arus kasih-Nya yang ajaib.

Kepedihan, keperihan dan kesedihan yang menguasai manusia oleh sebab penderitaan dan kematian, perlahan diubahkan menjadi kekuatan, kesembuhan dan kegembiraan oleh Yesus Kristus. Ini semata karena maut sekali pun tak berdaya membendung hidup-Nya yang dahsyat itu. Luka dan bilur sekujur tubuh-Nya, panas terik menyengat kepala dan tubuh-Nya, kafan yang menyelimuti dan menghangatkan-Nya, kubur bukit batu yang ditutup melingkupi tubuh mati-Nya juga tak dapat mengkungkung hidup dan kehidupan-Nya. Sengat maut ditelan-Nya dalam kemenangan kebangkitan-Nya.

Kebangkitan-Nya telah melewati setiap batas keraguan keluarga, sahabat dan murid-Nya. Kebangkitan-Nya telah melebihi sakit fisik-Nya, sakit hati murid-Nya dan sakit rohani kaum pembenci-Nya. Kebangkitan-Nya telah melintasi langit, bumi dan dunia orang mati. Kebangkitan-Nya telah melanggar setiap prediksi dan akal budi manusia tentang penderitaan-Nya, sengsara-Nya, penindasan-Nya, keremukan-Nya, nyawa-Nya dan mati-Nya. Kebangkitan-Nya telah melampaui semua jenis rasa, pikir, kata dan tindak manusia. Kebangkitan-Nya telah melampaui segalanya.

Dalam semangat demikian, tidak ada pilihan bagi kita selain meyakininya, mempercayainya dan mengimaninya. Kita tidak hanya percaya pada kebangkitan-Nya, tetapi yang terutama adalah kepada Dia yang bangkit dan yang hidup. Puncaknya, hiduplah dalam keyakinan demikian dan proklamasikanlah hidup kita sebagai hidup yang membuat setiap manusia dan seluruh ciptaan tersenyum bahagia dan sumringah.

Selamat Paskah. TMP