Hanya oleh sepotong kecil puntung rokok yang menyala atau sebatang kecil korek api dapat membakar padang rumput atau hutan berhektar-hektar luasnya. Dan asapnya mendatangkan banyak macam kesusahan, pernapasan terganggu menjadi penyakit ISPA; perjalanan di darat, laut dan udara terkendala, bahkan bencana bagi mereka yang rumahnya ikut terbakar.

Itu menggambarkan lidah yang tidak terkendali!

Kekang yang dikenakan pada mulut kuda penarik kereta atau kemudi kecil di bawah kapal besar dapat mengendalikan kereta dan kapal menuju arah yang benar dan mencapai sasaran yang tepat, tidak membuat kesusahan bahkan mendatangkan kenyamanan dan kedamaian.

Itu menggambarkan lidah yang terkendali!

Namun, siapakah yang mengendalikan lidah yang kecil dan tidak nampak dari luar? Lidah yang kecil itu bisa menodai kehidupan orang bahkan menghancurkannya dengan caci maki dan penghinaan, ketika lidahnya tidak terkendali atau dikendalikan oleh pikiran dan nafsu jahat. Sebaliknya, lidah kecil dapat berperan baik dan bermanfaat ketika dipakai untuk memberi nasihat, menghibur, dan menyampaikan firman Tuhan untuk membangun kehidupan memuliakan Allah dan damai sejahtera. Singkat kata, lidah dapat mengeluarkan kutuk atau berkat.

TUHAN Allah melalui firman-Nya dan tuntunan Roh-Nya yang diam dalam diri kita mau mengendalikan lidah kita dalam berkomunikasi dan mengajar anggota keluarga, teman, atau murid kita. Dan, ketika kita melakukan perlawatan, kita ikut membangun kehidupan banyak orang dan juga kehidupan diri kita sendiri.

“TUHAN Allah, Bapa kami, tolong kendalikan lidah kami untuk membangun kehidupan baik yang memuliakan Allah dan damai sejahtera”. Amin. (JHW)