Download Tata Ibadah Jadwal Kebaktian Lihat Arsip

Jadwal Kebaktian : Minggu 01 Oktober 2017

"BERTOBATLAH, SUPAYA KITA HIDUP!"

——— Yehezkiel 18:25-32

Bertobatlah, kata ini dapat dimengerti atau diartikan seruan, himbauan atau perintah dan kata tobat memiliki pengertian berbalik dari pebuatan jahat dan melakukan yang baik. Perintah untuk meninggalkan perbuatan jahat dan hidup melakukan yang baik, meninggalkan perbuatan dosa dan hidup menurut kehendak Allah, disampaikan Nabi Yehezkiel bagi umat pilihan Tuhan, Israel. Dalam percakapan Allah dengan umat pilihan-Nya, mereka menuduh Allah bertindak tidak tepat atas apa yang mereka lakukan. Dalam anggapan mereka, tindakan Allah yang akan menghukum mereka adalah tindakan yang tidak tepat. Bagi mereka, kehidupan mereka yang durhaka, bukan semata-mata karena perbuatan mereka, tapi itu sudah dilakukan oleh nenek moyang mereka sejak dulu. “Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?’ (ayat 30,31) Pernyataan Allah bagi umat Israel, memberi mereka kesempatan untuk menyadari perbuatan dosa, berbalik dari kehidupan jahat dan durhaka. Kesempatan ini akan membuat kehidupan mereka dipulihkan, penghukuman atas mereka tidak terjadi, “Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya“. (ayat 21,22) Memaknai Firman Tuhan ini, mengajak kita untuk menundukkan hidup kita di hadapan Tuhan, dalam memaknai makna Sakramen Perjamuan Kudus. Tindakan Allah, yang tidak menyayangkan Anak-Nya dalam menyelamatkan umat-Nya, menjadi kepastian bahwa hidup dalam pertobatan memberikan kita “HIDUP“, “Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!" (ayat 32). Tuhan menolong kita. (LZJ)

Pelayan Kebaktian