BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - JULI 2016
Tema : MENGENAL MARIA DALAM MENERIMA RENCANA ALLAH
Bahan : Lukas 1: 26- 38
PENGANTAR
1. Mengakui perbedaan cara pandang Allah dengan cara pandang manusia di satu sisi adalah sebuah
ketundukan dan ketaatan kepada Allah dan di sisi lain adalah keyakinan dan kepercayaan kepada
Allah. Saat manusia mengakui hal ini, ia akan lebih mudah mengerti dan memahami teks-teks
Alkitab yang menyatakan hal tersebut. Lebih mudah dalam artian, karena dibarengi dengan sikap
tunduk, taat, yakin dan beriman. Sebaliknya akan menjadi sulit memahami saat kita mencoba
bertentangan dengan hal itu.
2. Beberapa teks Alkitab menunjukkan perbedaan cara pandang Allah dengan manusia, di antaranya
Yesaya 55: 8- 9 (dengan perbandingan rancangan-Ku x rancanganmu; jalan-Ku x jalanmu;
bandingannya langit dan bumi), Yeremia 29: 11 (dengan perbandingan rancangan damai sejahtera
x rancangan kecelakaan), Amsal 19: 21, “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan
TUHAN-lah yang terlaksana.” Hal ini diperkuat lagi dengan firman yang mengatakan: “Sebab Aku
ini Allah dan bukan manusia,...” (Hosea 11: 9). Juga sikap iman Ayub dalam Ayub 42: 2, “Aku tahu,
bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Semua
ini mengarahkan dan meneguhkan hati kita semata hanya kepada TUHAN.
3. Percakapan antara Gabriel dengan Maria, sesungguhnya sedang memperlihatkan kepada kita bahwa
selalu terjadi ketegangan antara Tuhan dengan manusia, yang ujungnya selalu dimenangkan Tuhan
dalam kekokohan janji-Nya menaklukkan manusia dalam kerapuhannya. Hal ini menjadi lebih
mudah jika manusia mengakui kerapuhannya dan sebaliknya, jika tidak mengakuinya, maka gelar
“tegar tengkuk” segera tertera pada manusia. Sekalipun demikian pihak Tuhan sungguh panjang
sabar menghadapi manusia, disertai dengan cinta-Nya yang kuat pada manusia, sehingga manusia
secara perlahan direngkuh dan digiring pada sikap kerelaan, ketundukan, ketaatan dan keyakinan
untuk mengikuti kekokohan Tuhan dan janji-Nya.
pengalaman dan pola pikir manusia;
Tuhan dalam hidupnya;
dalam seluruh aspek kehidupan.
-Lanjutan Bahan Pemahaman Alkitab Wilayah……..
BAHAN DISKUSI
1. Kapan terakhir kali Saudara mendengarkan suara “gaib” (KBBI hl. 285: tidak kelihatan,
tersembunyi, tidak nyata, tidak diketahui sebab-sebabnya), namun Saudara yakini sebagai suara
dari Tuhan? Apa isi atau pesan suara itu dan apa perasaan Saudara?
2. Maria tunangan Yusuf mendengarkan suara Tuhan melalui malaikat Gabriel. Suara dan sapaan itu
adalah: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” (Lukas 1: 28) dan “... sebab
engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.” (Lukas 1: 30). Menurut Saudara apa arti kata
“dikaruniai” dan “beroleh kasih karunia” bagi Maria? Lalu apa juga artinya bagi Saudara?
3. Dalam terang “dikaruniai” dan “beroleh kasih karunia di hadapan Allah”, bagaimana pendapat
Saudara dengan berita malaikat bahwa Maria (seorang perawan) akan mengandung?
4. Jika Saudara adalah Maria, Yusuf tunangan Maria, orangtua Maria dan Yusuf serta saudara Maria
dan Yusuf, apa reaksi spontan Saudara? Sampaikan perasaan dan pendapat Saudara!
5. Jika Saudara mengalami peristiwa yang dianggap aib dan cela, apa artinya bagi Saudara, Lukas 1:
37 “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”?
6. Lalu, sejauh mana tanggapan Maria “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu” berlaku bagi Saudara dan hidup Saudara?
USULAN LAGU
(KJ. 387: 1, 2, 4) ’KU HERAN ALLAH MAU MEMB’RI
1) ‘Ku heran, Allah mau memb’ri
rahmatNya padaku
dan Kristus sudi menebus
yang hina bagaiku!
Refr. Namun ‘ku tahu yang kupercaya
dan aku yakin ‘kan kuasaNya,
Ia menjaga yang kutaruhkan
hingga hariNya kelak!
2) ‘Ku heran, oleh rahmatNya
hatiku beriman
dan oleh kuasa SabdaNya
jiwaku pun tent’ram. (Refr)
4) Seluruh jalan hidupku
(NKB. 14: 1- 4) JADILAH TUHAN KEHENDAK-MU
1) Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu!
Kaulah Penjunan, ‘ku tanahnya.
Bentuklah aku sesuka-Mu,
‘kan kunantikan dan berserah.
2) Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu!
Tiliklah aku dan ujilah.
Sucikan hati, pikiranku
dan di depan-Mu ‘ku menyembah
3) Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu!
Tolong, ya Tuhan, ‘ku yang lemah!
S‘gala kuasa di tangan-Mu;
jamahlah aku, sembuhkanlah!
4) Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu!
S’luruh hidupku kuasailah.
Berilah Roh-Mu kepadaku,
agar t’rang Kristus pun nyatalah.
TUHANLAH KEKUATANKU (PKJ. 307) dinyanyikan 6x
Tuhanlah kekuatanku, Tuhanlah nyanyianku: Dialah kes’lamatanku.
Jikalau Dia di pihakku, terhadap siapakah ‘ku gentar?