BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - NOVEMBER 2016
Tema : KRISTUS JURUSELAMAT PEMBAWA HARAPAN HIDUP BARU
Bahan : Lukas 2 : 8 - 20
TAFSIRAN RINGKAS TEKS
-
Pada waktu itu di Palestina para gembala adalah pekerja yang dipandang rendah dan hidup sangat sederhana serta penuh kesusahan. Bahkan dipandang sebagai kaum yang tidak perlu dihormati karena tidak bisa melakukan Hukum Taurat, sehingga tidak berhak menjadi saksi di pengadilan. Berarti mereka tidak termasuk yang cermat melaksanakan Hukum Taurat dan yang berhak mendapat keselamatan.
-
Padahal dalam statusnya sebagai gembala dengan profesi mereka yang berharga yang dengan kasih sayang memelihara, merawat dan melindungi kawanan domba gembalaan mereka, mereka sangat membutuhkan pembaharuan dan perbaikan hidup. Namun mereka tidak berdaya dan hanya bisa berharap datangnya pertolongan dari luar diri mereka. Kehadiran malaikat Tuhan dengan menyampaikan berita dari TUHAN menggambarkan kemuliaan TUHAN Allah hadir di tengah mereka yang hidup dalam kegelapan. Dan berita itu menyatakan datangnya keselamatan sorgawi kepada mereka yang terhilang. Hal ini meneguhkan betapa kasih kemurahan TUHAN sungguh luar biasa.
-
Kehadiran malaikat Tuhan menakutkan para gembala dan isi beritanya sangat mencengangkan hati mereka bahwa,…..”telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan,” seperti yang dinubuatkan dahulu kala oleh nabi Yesaya (Yesaya 9:5). Betapa tidak menakutkan dan mengherankan para gembala, karena harapan keselamatan hidup yang mereka dengar datang langsung dari TUHAN Allah yang Mahakuasa melalui malakait-Nya. Padahal mungkin mereka tidak tahu akan nubuatan tentang TUHAN, Juruselamat dan Penebus (Yesaya 43:11 & 60:16b).
-
Tambahan lagi bala tentara sorga yang menyanyikan: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya”. Maka dalam kesederhanaan percaya para gembala, spontan mereka berangkat ke Betlehem untuk membuktikan berita sorgawi itu dengan tanpa ragu. Sebab itulah yang para gembala sedang harapkan dan butuhkan, yaitu Juruselamat yang akan membaharui hidup mereka.
-
Ternyata berita itu benar dan para gembala melihat serta mengalami kebenaran dari berita malaikat Tuhan, walau dalam penampakan sangat sederhana, seorang bayi di palungan. Dalam perjumpaan mereka dengan bayi Yesus, Yusuf dan Maria serta orang banyak heran akan kesaksian tulus dan sederhana para gembala mengenai berita sorgawi itu, dengan rasa heran dan sukacita timbullah suatu harapan hidup baru penuh sukacita. Akhirnya para gembala kembali sambil memuji dan memuliakan Allah.
PERTANYAAN DISKUSI
-
Mengapa berita sorgawi yang begitu penting dan mulia tidak disampaikan kepada para petinggi, melainkan para gembala di padang?
-
Sebenarnya kepada siapa berita itu ditujukannya?
-
Apa maknanya bagi kita sekarang, kita yang sudah lama percaya Kristus Yesus, sang Juruselamat?
-
Hidup baru macam apakah yang masih kita harapkan?
-
Tanggapan baru apa yang mestinya kita buat sebagai ungkapan syukur kita?
PUJI - PUJIAN
“O, Datanglah Imanuel” (KJ. 81)
O, datanglah Imanuel, Tebus umat-Mu Israel
Yang dalam berkeluh kesah, menantikan penolongnya
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel
O, datang, Tunas Isai, patahkan belenggu pedih
Dan umat-Mu lepaskanlah, dari lembah sengsaranya
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel
“Ya Yesus, Dikau kurindukan” (KJ. 84)
Ya Yesus, Dikau kurindukan,
lipurkan lara hatiku
Seluruh hatiku terbuka,
menyambut kedatangan-Mu
Berbahagia, terang sorgawi,
Engkau harapan dunia
Terbitlah Surya Maha Kasih,
dan jiwaku terangilah.
Puaskanlah Ya Jurus’lamat,
seluruh kerinduanku
Dengan rendah, jernih dan taat,
hatiku siap bagi-Mu
Hendak pada-Mu kuabadikan,
perananku di dunia
Cemas dan duka Kau singkirkan,
ya Yesus, mari masuklah.
“Kusongsong Bagaimana” (KJ. 85)
Kusongsong bagaimana, ya Tuhan datang-Mu
Engkau Terang Buana, Kau Surya hidupku
Kiranya Kau sendiri, Penyuluh jalanku
Supaya kuyakini, tujuan janji-Mu
Betapa Kau berkurban, hendak menghiburku
Dikala ‘ku di jurang sengsara kemelut
Kau datang Jurus’lamat dengan sejahtera
Keluh kesahku tamat dan hatiku cerah.
Tak usah cari jalan, tak usah berlelah
Bersusah siang malam, mengatur datang-Nya
Sengaja Iadatang, melipur laramu
Menaruh kasih sayang, membuka belenggu