BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - FEBRUARI 2017


Tema        :   NYANYIAN SYUKUR KARENA BERKAT ALLAH

Bahan      :   Mazmur 65

Nyanyian Syukur karena berkat Allah. menjadi warna dasar Mazmur 65. Untuk memudahkan kita memahami dan menikmati Mazmur 65 ini, maka secara garis besar Mazmur 65 dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu:

 

Bagian I,  Mazmur 65:1-5.  Seruan Pemazmur  kepada Allah

Dalam seruan kepada Allah, Pemazmur menggambarkan Allah sebagai yang mendengarkan doa (Maz 65:2-3) Allah juga digambarkan sebagai Allah yang maha pengampun dosa. Sekalipun dosa dilukiskan sebagai beban yang menghimpit, tetapi Allah mengangkatnya sehingga si pendosa pun terbebaskan (Mazmur 65:3-4).

Di hadapan Allah seperti  itu, pemazmur menyatakan gambaran tentang  orang yang dipanggil Allah untuk mendiami baitNya yang kudus. Gambaran  yang indah dan suci bahwa mereka itu akan bahagia dan hidup sejahtera (disimbolkan dengan kekenyangan,  Mazmur 65:5)

 

Bagian II: Mazmur 65:6-9 Karya  Allah atas hidup manusia.

Allah menanggapi keadaan hidup manusia dengan Karya-Nya  yang ajaib dan dengan keadilan. Itu sebabnya Allah itu menjadi kepercayaan seluruh ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh (Mazmur 65:6). Kekuatan dan keperkasaan Allah dilukiskan lebih jauh dengan mengatakan bahwa Dia-lah yang menegakkan gunung-gunung (Mazmur 65:.7). Hal yang sama juga ditampakkan dengan melukiskan Allah sebagai pengendali daya-daya gelombang laut (Mazmur 65:8). Dua reaksi atas karya Allah itu adalah  takut ( ketakutan yang kudus, taqwa)dan sorak-sorai (Mazmur 65:9).

 

Bagian III: Mazmur 65:10-14. Tindakan dan karya Allah dalam alam ini.

Pemazmur menggambarkan tentang tindakan dan karya Allah  dalam alam dimana Allah digambarkan  sebagai yang mengatur sistem pertanian Mazmur 65:10-12): Tanah dijadikannya subur sehingga menghasilkan panenan yang melimpah.  Itu terjadi karena sungai (batang air) melimpah (Mazmur 65:10).

Gambaran Allah “pertanian” semakin kentara dalam Mazmur 65:11, karena di sana dilukiskan bahwa Allah ikut campur-tangan dalam proses membajak tanah dan menyuburkannya. Hasil dari itu semua ialah kesuburan dan kelimpahan (Mazmur 65:.12). Bahkan jejak Allah pun “mengeluarkan lemak.”

Mazmur 65:13-14 memberikan gambaran  yang indah mengenai tanah padang gurun, mengenai bukit yang berikat-pinggang sorak-sorai, mengenai padang rumput yang berbusana kawanan kambing-domba, mengenai lembah yang berselimut gandum. Itu semua adalah lambang kesuburan dan kemakmuran hidup pertanian dan para gembala.

 

Dalam Mazmur 65, Pemazmur menyanyikan Nyanyian Syukur karena Berkat Allah  untuk  mengajarkan bagaimana hidup merayakan pemeliharaan Allah. Yaitu:

 

1.    Pemazmur percaya hidupnya dipenuhi dengan berkat Allah. Kepercayaan pemazmur  kepada Allah terungkap lewat kesungguhan berdoa. Permohonan itu disampaikan kepada Allah sekalipun sudah jatuh dalam kesalahan.  Allah menjawab doa dan umat menerima jawaban Allah baik dalam kapasitas pribadi maupun demi keselamatan semesta. (65:3, 6) Allah menjawab doa dengan kuasaNya yang  tidak terbatas. Kuasa Allah terbukti  jika kita memandang tegaknya gunung-gunung dan tenangnya gelombang-gelombang lautan. Pemazmur melukiskan bahwa Allah berdaulat sepenuhnya atas ciptaanNya baik di darat dan di laut.

 

2.               Pemazmur percaya bahwa manusia yang berserah diri kepada Allah dapat menyaksikan dan mengalami mujizat atau perbuatan ajaib yang dilakukan Allah. Mujizat-mujizat itu terjadi bukan karena kebetulan, melainkan karena kuasa Allah yang terjadi agar manusia takut dan menaruh hormat kepadaNya. (Maz 65: 9).

Kuasa Allah yang penuh mujizat itu terjadi di berbagai tempat dan di alami oleh banyak orang dari pagi sampai malam. Jawaban-jawaban Allah atas doa menjadikan umat selalu mengucap syukur dan bersukacita. Bersyukur dan bersukacita sebab tidak sia-sia mereka percaya dan berdoa kepada Allah saat diperhadapkan dengan pergumulan.

 

3.    Ajakan untuk bersyukur pemazmur perlu kita respon dalam hidup beriman kita sehari-hari. Di sini kita diingatkan untuk senantiasa menyerahkan seluruh hidup kita kepada Allah. Apapun yang mau kita rencanakan dan lakukan baiklah kita selalu memohon hikmat Allah agar diberikan petunjuk yang benar. Sekalipun Pemazmur tidak menyebut dengan jelas pergumulan dan apa yang jadi alasan doanya. Namun yang pasti pemazmur mengajak untuk mempercayakan hidup kita padaNya sebab banyak orang di tempat lain telah mengalami pertolongan Tuhan yang ajaib

 

4.    Mujizat dalam hidup adalah karya Tuhan yang baik dalam hidup kita. Seseorang bisa diubah oleh Allah dengan kuasaNya lewat beragam cara. Misalnya, letusan gunung berapi, tenggelamnya kapal laut di samudera luas, sakit penyakit dan pengajaran firman Allah. Orang percaya hanya dapat mengandalkan Tuhan ditengah kuasa alam yang mengerikan dan menakutkan. Musibah kematian karena peristiwa alam tidak mudah ditebak sama sekali. Peralatan teknologi hanya dapat meminimalisir dampak buruk bagi kehidupan manusia. Karena itu sikap iman dan doa menjadi vital agar kita selalu waspada dan tidak menghabiskan waktu ini dengan perbuatan yang memalukan dan tidak berkenan bagiNya

 

BAHAN DISKUSI

 

1.    Mengapa pemazmur mengucap syukur kepada Allah melalui puji-pujian (Mazmur 65:1-4)? Jelaskan!

2.    Mengapa Pemazmur menyebut berbahagia orang yang dipilih (Mazmur 65:5)? Sharingkan!

3.    Menurut saudara dengan cara apa Allah menjawab doa umat-Nya (Mazmur 65:6)? Sharingkan!

4.    Mazmur 65  mendorong kita untuk bertekun dalam doa. Berdoa bukanlah soal pamer kata-kata. Berdoa bukan agar kita dipuji dan disanjung orang lain. Berdoa harus menjadi kewajiban hidup orang beriman yang tidak bisa ditawar dan ditunda. Dalam persekutuan jemaat, tiap anggota wajib dan mau belajar untuk berdoa. Tidak ada yang lebih pintar dan bagus dalam doa, jika memang kita selalu berdoa kepada Allah setiap pagi dan malam. Sharingkan pengalaman kehidupan doa saudara

5.    Apa yang saudara dapatkan dalam Pemahaman Alkitab hari ini? Sharingkan!

 

LAGU-LAGU YANG DIREKOMENDASIKAN

 

KJ. 450 : 1, 3 ”HIDUP KITA YANG BENAR”

 

1)    Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur. Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.

Refrein:     Dalam susah pun senang; dalam segala hal aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendakNya!

2)    Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur, kar’na Kristus, Penebus, berkurban bagimu!

 

KJ. 403 : 1, 3 ”HUJAN BERKAT KAN TURUN”

 

1)    Hujan berkat ‘kan tercurah, itulah janji kudus: hidup segar dari sorga ‘kan diberi Penebus.

Refrein:     Hujan berkatMu itu yang kami perlu: sudah menetes berkatMu, biar tercurah penuh!

3)    Hujan berkat ‘kan tercurah. Kini kami berseru, “B’rilah dengan limpah-ruah, agar genap sabdaMu!”

 

KJ. 457 : 1, 3 ”YA TUHAN TIAP JAM”

 

1)    Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukanMu, Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh.

Refrein:     Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan; ‘ku datang, Jurus’lamat; berkatilah!

3)    Ya Tuhan, tiap jam, di suka-dukaku, jikalau Tuhan jauh, percuma hidupku.