BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - APRIL 2016
Tema : ALLAH MEMPERHATIKAN, MENDENGAR, MENGETAHUI, DAN BERTINDAK
Bacaan : Keluaran 3 : 1 - 22
LATAR BELAKANG
Kesengsaraan dan penderitaan umat pilihan Allah, Israel, di tanah Mesir menjadi perhatian Allah atas
kehidupan mereka. Perbudakan dan dijajah dalam waktu yang sangat lama membuat Umat Israel
mengalami masa-masa derita yang panjang dan tidak mampu membebaskan diri mereka dari penjajahan
dan perbudakan. Dalam penderitaan ini, Allah memperhatikan mereka dengan sungguh. Ia mendengar
seruan mereka dan mengetahui penderitaan mereka (ayat 7). Untuk maksud itu, Tuhan memanggil dan
mengutus Musa menyampaikan berita pembebasan kepada Firaun, untuk membawa orang Israel keluar
dari Mesir (ayat 10). Pembebasan yang Tuhan lakukan adalah karya yang diprakarsai dan dilakukan oleh
Tuhan, dengan melibatkan manusia. Dalam hal ini, Tuhan melibatkan Musa untuk melakukan karya
pembebasan tersebut.
Musa Dipilih dan Diutus Allah
Sejak lahir, Musa telah dipilih Allah. Allah merancang kehidupan Musa sejak ia dilahirkan. Melalui Miryam,
Allah menyelamatkan Musa dari perintah Firaun untuk membunuh semua anak laki-laki umat Isral yang
tinggal di Tanah Mesir. Musa menjadi seseorang yang terpelajar dan dibesarkan dalam lingkungan Istana
Firaun. Saat dewasa, Musa menjadi sosok yang peduli atas kehidupan orang Israel. Dengan bertindak
membela mereka, ia akhirnya lari dari lingkungan istana dan menetap di Midian. Di sana ia berjumpa dan
mengenal anak perempuan Rehuel, Zipora, yang kemudian diberikan menjadi istrinya. Di Midian, Musa
hidup sebagai seorang pendatang di negeri asing (Kel. 2:21).
Di Gunung Horeb, Allah kembali mengonfirmasi panggilan-Nya atas Musa sebagai orang yang dipilih Allah
untuk melakukan rencana-Nya. Allah mengutus Musa untuk kembali ke Mesir, “…. Aku mengutus engkau
kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” (Kel. 3:10). Pengutusan Allah
tersebut diragukan oleh Musa, karena merasa tidak mampu, hingga timbul kekhawatiran, cemas, dan ragu
pada rancangan panggilan pengutusan Tuhan, “Siapakah aku ini?” Pertanyaan ini memberi gambaran bahwa
Musa tidak memercayai kuasa dan pernyataan Allah, sehingga Allah menegaskan kepada Musa, “Bukankah
Aku akan menyertai engkau?” (ayat 12). Dengan jawaban ini, Tuhan sedang mengalihkan perhatian Musa dari
dirinya sendiri, kepada Allah yang berkuasa.
“AKU ADALAH AKU”. Pernyataan Allah ini meyakinkan Musa dan memberikan pengertian akan siapa diri-
Nya, yaitu Allah yang tidak pernah berubah terhadap janji dan rencana-Nya. Tidak hanya sebatas
pernyataan, Tuhan juga memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Musa, apa yang harus
Musa katakan kepada orang Israel (ayat 15), dan bagaimana Musa harus mengumpulkan para tua-tua
Israel (ayat 16). Dengan kepastian janji dari Tuhan, bahwa Ia akan menangani mereka (ayat 19-22), Tuhan
sudah mengatur segala sesuatunya.
Berlanjut ke halaman berikutnya….
Lanjutan Bahan Pemahaman Alkitab Wilayah……..
PERTANYAAN DISKUSI
1. Apakah tindakan Allah atas penderitaan yang dialami Umat Israel di Mesir?
2. Apakah maksud dan rencana Allah memilih serta mengutus Musa?
3. Apakah tindakan Allah agar Musa meyakini penyertaan dan rencanya-Nya dalam hidup Umat Israel?
4. Apakah Musa ragu atas dirinya atau Musa meragukan Tuhan yang mengutusnya untuk menyam-paikan
rencana dan maksud Tuhan kepada Firaun? Diskusikan dalam kelompok kecil (berdua)!
5. Pernahkah Saudara meragukan rencana Tuhan dalam hidup, karya, dan pelayanan Saudara?
Bagaimanakah cara Saudara mengatasi keraguan dan ketakutan dalam melakukan rencana Allah
tersebut dalam hidup Saudara? Diskusikan dalam kelompok kecil (berdua)!
USULAN LAGU
1. PKJ 14 (dinyanyikan 2x)
'Ku nyanyikan kasih setia Tuhan selamanya, selamanya.
'Ku nyanyikan kasih setia Tuhan selamanya,
'ku nyanyikan s’lamanya.
'Ku tuturkan tak jemu, kasih setia-Mu, Tuhan; '
’ku tuturkan tak jemu, kasih setia-Mu turun-temurun.
'Ku nyanyikan kasih setia Tuhan selamanya, selamanya.
'Ku nyanyikan kasih setia Tuhan selamanya,
'ku nyanyikan s’lamanya.
2. “INDAH RENCANA-MU, TUHAN”
Indah rencana-Mu, Tuhan, di dalam hidupku.
Walau 'ku 'tak tahu dan 'ku 'tak mengerti semua jalan-Mu.
Dulu 'ku 'tak tahu, Tuhan, berat 'ku rasakan.
Hati menderita dan 'ku 'tak berdaya menghadapi semua.
Tapi 'ku mengerti s'karang, Kau tolong padaku.
Kini 'ku melihat dan 'ku merasakan indah recana-Mu.
Tapi 'ku mengerti s'karang, Kau tolong padaku.
Kini 'ku melihat dan 'ku merasakan indah recana-Mu.
3. PKJ. 185 : 1, 5
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia bawa pelita kepada yang gelap.
Meski dihina serta dilanda duka, harus melayani dengan sepenuh.
Refr.
Dengan senang, dengan senang, marilah kita melayani umat-Nya.
Dengan senang, dengan senang, berarti kita memuliakan nama-Nya.
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia untuk melawat orang terbelenggu.
Meski dihina serta dilanda duka, harus melayani dengan sepenuh. (Refr)
-