BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - AGUSTUS 2018


PENERIMAAN PENUH KASIH YANG MENGUBAH (Hosea 3)

Ayat 1-2 Kisah cinta Hosea dan Gomer  adalah cerminan kasih Allah terhadap umat-Nya, Israel. Hosea 3 ini adalah kisah  cinta kedua Hosea untuk Gomer. Apa itu cinta? Kebanyakan orang melihat, bahwa cinta hanya bersifat erotis atau romantis. Tapi cinta sejati bukan hanya soal perasaan atau daya tarik fisik. Cinta sejati yang dilukiskan di pasal ini merupakan cerminan kasih Allah bagi Israel. Kasih yang merebut kembali, kasih yang menebus, kasih yang memperbarui dan kasih yang memulihkan.

Di ayat satu kita melihat bahwa kasih Allah bagi Israel adalah cinta yang merebut kembali. TUHAN memerintahkan Hosea “Pergilah lagi” dan “cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah”.Dalam terjemahan lain (NIV) dikatakan “The LORD said to me, “Go, show your love to your wife again, though she is loved by another man and is an adulteress. Love her as the LORD loves the Israelites, though they turn to other gods and love the sacred raisin cakes.” (TUHAN berkata kepadaku, “Pergilah, tunjukkanlah lagi cintamu kepada isterimu, sekalipun dia telah dicintai oleh laki-laki lain dan menjadi pezinah. Cintailah dia seperti TUHAN mencintai orang-orang Israel, sekalipun mereka berbalik kepada ilah-ilah lain dan mencintai kue kismis yang disakralkan).Hosea diperintahkan untuk mencintai istrinya (Gomer) yang sudah meninggalkannya dan  berzinah dengan laki-laki lain. TUHAN mengatakan, seperti inilah yang Aku lakukan demi cinta-Ku kepada Israel yang suka berzinah!

Dalam hal ini, kata kerja ‘cinta’ berarti terus-menerus mengejar. Bukan karena ketertarikan, tetapi untuk secara aktif menunjukkan cinta dalam merebut kembali isteri yang berzinah, dari kehidupan dan perbudakan dosa. Ini adalah jenis cinta yang sama, yang TUHAN miliki untuk umat Israel yang juga meninggalkan TUHAN dan berzinah dengan mengejar dewa-dewa palsu (berhala). Juga dikatakan, bahwa umat Israel mencintai “kue kismis”.Kue kismis disakralkan dan digunakan dalam penyembahan berhala.Betapa kontrasnya! Tuhan mencintai Israel dengan cinta aktif yang abadi, tetapi Israel berselingkuh dan suka “kue kismis”, mengabaikan kemuliaan Allah yang kekal untuk sesuatu yang sia-sia. Itulah yang dilakukan Israel; itulah yang kita lakukan! Ketika kita membiarkan "cinta" kita untuk apa pun, menggantikan “cinta” kita untuk Tuhan sendiri. Namun cinta Tuhan mencari mereka, mencari kita. Kasih Tuhan itu setia.

Kasih Tuhan bagi umat-Nya, bukan hanya cinta yang merebut kembali, tetapi juga cinta yang menebus! “Maka aku beli dia dengan lima belas syikal perak dan sekitar satu (setengah) homer jelai.”Untuk mendapatkan kembali Gomer, Hosea harus membeli untuk menebusnya, dari kekuasaan (perbudakan) kekasih barunya. Dalam Keluaran 21:32, harga seorang budak ditetapkan 30 syikal perak. Di sini Hosea membeli Gomer dengan harga 15 syikal perak yang digenapi dengan satu setengah homer gandum (mungkin menyamai nilai 15 syikal perak). Harga yang diberikan menunjukkan, bahwa Hosea telah memberikan segalanya untuk menebus kembali isterinya. Semua yang dia miliki diberikan untuk menebus isteri bandelnya. Kesalahan isterinya yang bandel itu tidak diperhitungkannya, sebaliknya Hosea mengampuni isteri bandelnya itu.

Ayat 3-4. Kasih TUHAN kepada Israel bukan hanya cinta yang merebut kembali  dan menebus, tetapi juga cinta yang memperbarui. Ayat tiga mencatat apa yang dikatakan Hosea kepada Gomer setelah menebusnya.  Dia akan tinggal bersamanya, tetapi mereka tidak akan segera melanjutkan hubungan intim mereka. Gomer diminta untuk tidak berjinah dengan laki-laki lain, namun Hosea pun tidak mau bersetubuh dengan Gomer. Sebaliknya akan ada periode "beberapa hari" kesucian. Proses rehabilitasi. Masa perenungan dan penguasaan diri. Setelah itu, hubungan normal antara Hosea dan Gomer sebagai suami dan istri akan dilanjutkan. Periode ‘vakum’ dalam pernikahan Hosea dan Gomer, digunakan oleh Allah untuk menggambarkan hubungan-Nya dengan Israel. Israel juga akan mengalami periode yang ditandai dengan kurangnya (bahkan ketiadaan) keintiman.

Ayat empat menyatakan bahwa mereka akan menjadi umat yang "berhari-hari" tanpa “penguasa”(raja atau pangeran), tanpa ibadah korban atau "efod" (baju imam yang dipakai untuk mencari tahu kehendak TUHAN), dan sekaligus tanpa penyembahan di tugu-tugu berhala, atau "terafim” (patung berhala, khusus dewa keluarga). Akan terjadi suatu masa transisi dalam kevakuman. Masa di mana Israel tidak menyembah berhala tetapi juga tidak berbakti kepada TUHAN.

Ayat 5 Tetapi semua itu hanya bersifat sementara. Akan tiba masa yang baru, situasi yang sungguh berubah, di mana Israel merindukan berkat TUHAN, dengan hati yang berpaling kepada TUHAN. Dengan kata lain, akan terjadi perubahan radikal suatu hari nanti dalam relasi umat dengan TUHAN, relasi KASIH. Ini karena cinta TUHAN bukan hanya merebut kembali, menebus, dan memperbarui, tetapi juga cinta yang memulihkan! Semua perubahan itu terjadi karena penerimaan penuh kasih.

BAHAN DISKUSI

  1. Apa yang Saudara pahami setelah membaca dan mendengar kisah Hosea 3?
  2. Kata apa atau ayat mana yang paling menarik bagi Saudara dari Hosea 3, mengapa? Jelaskan!
  3. Apa artinya berzinah atau bersundal di jaman sekarang bagi Saudara? Apakah kita masih melakukannya? Seperti Hosea, atau seperti Gomerkah kita?
  4. Jika ada anggota keluarga kita melakukan kesalahan terus menerus, dan perkataan serta perbuatannya sangat menyakiti hati kita, apa yang kita lakukan? Hambatan apa yang paling Saudara rasakan untuk menerima dia kembali?
  5. Bagaimana mewujudnyatakan dalam keseharian kita penerimaan penuh kasih yang berpotensi mengubah?

LAGU-LAGU YANG DIREKOMENDASIKAN

 

KASIH YANG TERINDAH

Kasih yang terindah; Hati yang mulia
Hanya kutemukan di dalam-Mu, Yesusku
Pujian dari hatiku, mengalir disetiap waktuku
Tiada pernah berubah kasih-Mu

Reffrein

Karya terbesar dalam hidupku < /p>
Pengorbanan-Mu yang s’lamatkanku
Engkaulah harta yang tak ternilai
Yang kumiliki dan kuhargai
Yesus Engkau kukagumi

 

KJ 387 – ‘KU HERAN, ALLAH MAU MEMB’RI

Ku heran Allah mau memb’rirahmat-Nya padaku
dan Kristus sudi menebusyang hina bagaiku!

Refrein:

Namun ‘ku tahu yang kupercaya
an aku yakin ‘kan kuasa-Nya,
Ia menjaga yang kutaruhkan hingga hari-Nya kelak!

‘Ku heran, oleh rahmat-Nya hatiku beriman
dan oleh kuasa Sabda-Nyajiwaku pun tent’ram. (Refr.:)

‘Ku heran, oleh Roh Kudus‘ku sadar dosaku
dan dalam Firman kukenalsiapa Penebus. (Refr.:)

 

NKB 138 – “MAKIN SERUPA YESUS, TUHANKU”

Makin serupa Yesus, Tuhanku,
inilah sungguh kerinduanku;
Makin bersabar, lembut dan merendah,
makin setia dan rajin bekerja.

Refrein:

Ya Tuhanku, ‘ku b’rikan pada-Mu
hidup penuh dan hatiku seg’nap.
Hapuskanlah semua dosaku,
jadikanlah ‘ku milik-Mu tetap.

Makin serupa Yesus, Tuhanku,setiap hari ini doaku:
Makin bergiat menjadi murid-Nya,makin berani menjadi saksi-Nya. (Refr.:)

 

Makin serupa Yesus, Tuhanku,ini selalu cita-citaku:
Makin bertambah di dalam kasihku,makin bersungguh menyangkal diriku. (Refr.:)

 

JADILAH SEPERTI YANG KAU INGINI

Bukan dengan barang fana, Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal, tiada noda dan cela
Bukan dengan emas perak, Kau menebus diriku
Oleh segenap kasih dan pengorbanan-Mu

Refrein:

’Ku telah mati dan tinggalkan
cara hidupku yang lama
Semuanya sia-sia, dan tak berarti lagi
Hidup ini kuletakkan
pada mezbah-Mu ya Tuhan
Jadilah padaku seperti yang Kau-ingini